Kembangkan Jagung Hibrida, KTNA Mubar Manfaatkan 200 Hektar Lahan Tidur

144
Kembangkan Jagung Hibrida, KTNA Mubar Manfaatkan 200 Hektar Lahan Tidur
JAGUNG HIBRIDA - Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) memanfaatkan 200 hektar lahan tidur di Desa Lalemba, Kecamatan Lawa menjadi lahan produktif. (Laode Pialo/ZONASULTRA.COM)

Kembangkan Jagung Hibrida, KTNA Mubar Manfaatkan 200 Hektar Lahan Tidur JAGUNG HIBRIDA – Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) memanfaatkan 200 hektar lahan tidur di Desa Lalemba, Kecamatan Lawa menjadi lahan produktif. (Laode Pialo/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, LAWORO – Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara (Sultra) memanfaatkan 200 hektar lahan tidur di Desa Lalemba, Kecamatan Lawa menjadi lahan produktif. Rencannya lahan tersebut akan ditanami jantung hibrida.

Ketua KTNA Mubar Kasim Timau mengatakan, 200 hektar lahan tidur tersebut merupakan lahan masyarakat dan akan digarap menjadi lahan produktif untuk pengembangan jagung hibrida.

“Kita coba mengoptimalisasikan lahan tidur menjadi lahan produktif sekaligus merubah pola pikir para petani, yang dulunya hanya bertani untuk kebutuhan sehari-hari menjadi petani yang produktif dan berpenghasilan lebih,” kata Kasim ditemui di kediamannya, Jumat (25/8/2017).

Kembangkan Jagung Hibrida, KTNA Mubar Manfaatkan 200 Hektar Lahan TidurKasim menyatakan KTNA merupakan lembaga yang bermitra dengan pemerintah sehingga perlu menjalankan program pertanian dalam meningkatkan swasembada pangan, khususnya komoditas jagung kuning.

Untuk mempercepat pengolahan lahan tersebut, KTNA Mubar menggunakan tiga buah traktor dari dinas pertanian setempat sebagai bentuk kerja sama, serta menunjukkan keseriusan dan konsistensi pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Muna Barat.

Kasim juga menjelaskan, lahan seluas 200 hektar tersebut akan menjadi ikon pertanian di Kabupaten Muna barat karena lahan tersebut berbentuk satu hamparan.

“Tidak ada lahan seluas 200 hektar dalam satu hamparan di Kabupaten Muna Barat selain di Desa Lalemba ini. Jadi ini akan menjadi ikon pertanian di Kabupaten Muna Barat,” terangnya.

Kasim juga menargetkan pengolahan lahan tidur tersebut selesai bulan September sehingga bertepatan dengan musim tanam. (B)

 

Reporter: Laode Pialo
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini