Kembar Siam di Kendari Aqila-Azila Tak Kunjung Dioperasi

793
Kembar Siam di Kendari Aqila-Azila Tak Kunjung Dioperasi
Bayi kembar siam Aqila Dewi Zabila dan Azila Dewi Sabrina sebelum menjalani operasi pemisahan beberapa waktu lalu. (Foto : Dok/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gadis kecil kembar siam Aqila Dewi Zabila dan Azila Dewi Sabrina tak kunjung menjalani operasi pemisahan. Usia kembar siam yang dempet di bagian dada ini kini sudah menginjak 16 bulan.

Buah hati pasangan Jayasrin (25) dan Selfina Dewi ini lahir di RSUD Kendari pada 7 Maret 2018. Sejak saat itu, ayahnya, Jayasrin meminta agar dilakukan operasi pemisahan kedua anaknya itu. Namun, selama satu tahun menjalani perawatan di rumah sakit, keduanya tak kunjung dioperasi.

“Ketika baru lahir, kata dokter, nanti usia 10 bulan baru bisa dioperasi karena kondisinya tubuhnya masih muda, belum bisa. Tapi sampai sekarang sudah satu tahun lebih belum juga dioperasi,” kata Jayasrin pada zonasultra.id, Rabu (17/7/2019).

Pria yang sempat bekerja sebagai sopir Grab ini bercerita, selama masa tunggu usia ke-10 bulan, dirinya pun mengumpulkan donasi dari para relawan untuk biaya pemberangkatan operasi ke salah satu rumah sakit di Surabaya. Dalam waktu singkat, uang terkumpul kurang lebih Rp18 juta.

Namun saat anaknya berusia 10 bulan dan siap terbang ke Surabaya, melalui dokter spesialis anak di RSUD Kendari, Jayasrin menerima berbagai macam alasan kendala anaknya belum bisa dioperasi, hingga pihak BPJS Kesehatan belum siap dana.

“Awalnya biaya operasi ditanggung pemda Surabaya, lalu ada informasi lagi ditanggung BPJS. Ketika sudah mau berangkat tiba-tiba kata dokter ditunda karena dokter di sana belum siap,” beber warga Jalan Balaikota 2, Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia ini.

(Baca Juga : Wanita Ini Melahirkan 4 Bayi Kembar di RS Bahteramas)

Saat ini Jayasrin kebingungan ke mana harus meminta bantuan dan mengutarakan keluhannya. Pasalnya, dua anak kembar itu makin hari makin besar, dan berat badannya makin bertambah.

“Sampai harus saya berhenti kerja, karena anak ini sudah besar, mulai rewel, makin sulit dijaga. Sekarang tidak punya pekerjaan, jadi uang donasi itu kami gunakan untuk beli kebutuhan bayi, dari saat di rumah sakit,” ungkapnya.

Jayasrin berharap segera ada titik temu antara pihak rumah sakit di Surabaya dan BPJS Kesehatan di Kendari agar anaknya cepat menjalai operasi.

Di konfirmasi terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kendari Iwan Kurnia mengutarakan, bayi kembar siam itu masuk daftar jaminan BPJS Kesehatan.

“Operasi kembar siam ini masuk tanggungan BPJS,” ujar Iwan Kurnia di kantornya, Rabu (17/7/2019).

Menurutnya, penjaminan biaya pengobatan dan perawatan semua pasien BPJS mengacu pada regulasi yang telah ditentukan. Ketika jenis penyakit yang diderita masuk dalam daftar yang dijamin BPJS, maka biaya perawatannya pasti dijamin BPJS Kesehatan.

Untuk proses rujukan, kata Iwan Kurnia, hal tersebut merupakan kewenangan pihak rumah sakit. Kewajiban BPJS Kesehatan hanya membayarkan biayanya sesuai dengan besaran pembayaran yang diklaim pihak fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan.

Begitu pula soal estimasi biaya, Iwan Kurnia tidak dapat memastikan berapa besarannya karena pihaknya membayarkan sesuai dengan klaim dari pihak faskes.

“Saat ini kami juga sedang berkoordinasi dengan pihak rumah sakit di Kendari. Hanya saja, belum terkonfirmasi. Biayanya sesuai dengan diagnosa dokter, selanjutnya akan disampaikan ke kami melalui klaim,” tukas Iwan. (a)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini