Kementerian LHK Resmikan Breeding In Situ Rusa Timor di TNRAW

198
Kementerian LHK Resmikan Breeding In Situ Rusa Timor di TNRAW
TNRAW- Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Herry Subagiadi saat menandatangani prasasti peresmian Breeding In Situ Rusa Timor di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), Rabu (12/12/2018). (DOKUMENTRASI TNRAW)

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) melalui Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Herry Subagiadi meresmikan breeding in situ Rusa Timor di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), Rabu (12/12/2018).

Acara peresmian ini ditandai dengan penandatanganan prasasti yang turut dihadiri beberapa stakeholder terkait yaitu Camat Tinanggea, Kapolsek Tinanggea dan beberapa Kepala Desa sekitar kawasan TNRAW.

Herry menyampaikan dalam sambutannya bahwa Rusa Timor (Cervus timorensis) merupakan ikon TNRAW, namun kenyataannya saat ini, populasinya semakin hari semakin langka dan sulit ditemukan. Bahkan dalam beberapa tahun sangat jarang terlihat lagi.

Sehingga dalam rangka pengembangannya, Balai TNRAW berencana akan melibatkan masyarakat sekitar kawasan untuk bersama menjaga keberadaan rusa Timor ini. Keterlibatan masyarakat dimaksudkan supaya areal breeding dapat dikelola secara intensif sehingga keamanan rusa lebih terjamin.

“Dan pada gilirannya dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Herry.

Ia menambahkan, sebagai kawasan konservasi, Balai TNRAW berkewajiban untuk menjamin keberadaan satwa Rusa Timor yang memiliki ikatan historis tak terpisahkan dengan sejarah penunjukan kawasan itu menjadi taman nasional.

Kepala Balai TNRAW Ali Bahri menjelaskan, Breeding In-situ Rusa Timor ini dibangun pada bulan Agustus 2018 lalu dengan ukuran 40 x 90 m.

Lokasi Demplot pengembangan penangkaran rusa timor ini telah dipagari setinggi ± 2,0 m menggunakan Kawat besi dengan menggunakan sistem mini ranch atau semi terkurung dimana rusa dibiarkan merumput di dalam areal penangkaran dengan sumber pakan alami.

Penangkaran rusa dengan sistem mini ranch diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti di habitat alamnya.

Breeding Insitu Rusa Timor selain memiliki nilai strategis untuk pengembangbiakkan populasi, juga memiliki nilai pariwisata dan nilai pendidikan yang semuanya berdampak positif untuk membangun kesadaran masyarakat luas, baik akademisi, peneliti, masyarakat lokal maupun wisatawan terhadap upaya perlindungan habitat dan populasi rusa timor di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai.

“Kami akan terus berupaya menjaga habitat khas TNRAW dan itu sudah menjadi tugas utama kami disini,” pungkasnya. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini