Kendari dan Rasa Aman Warganya

175
Andi Syahrir
Andi Syahrir

Dalam sepekan, ruang publik di jalan-jalan Kota Kendari meresahkan. Tidak nyaman bagi kita semua. Bagi warga yang ingin hidup tenteram dan damai.

Disebabkan tiga peristiwa kekerasan. Bermula, seorang pemuda bertelanjang dada yang membawa senjata tajam menghadang pengguna jalan di sekitaran kampus Universitas Halu Oleo.

Berikutnya, aksi begal yang berhasil diringkus polisi. Satu dari tiga pelakunya berhasil ditangkap, yang ternyata mahasiswa.

Ketiga, tadi malam, aksi perkelahian pemuda di kawasan Bundaran Adi Bahasa, Baruga,
menggunakan senjata tajam. Sontak pengguna jalan panik.

Di tengah intensitas politik di tujuh daerah di Sultra yang meninggi karena penyelenggaraan pilkada serentak, Kendari harusnya berkontribusi menjamin rasa aman publik.

Sebagai ibukota, Kendari harus mewakili kondusivitas provinsi ini. Agar daerah lain dapat meneladani. Jaminan ini harus dikonsolidasikan dengan pemangku kepentingan terkait.

Aparat keamanan perlu meningkatkan kerja-kerja intelijennya untuk meredam percikan aksi kekerasan. Aparat keamanan perlu lebih sigap bergerak ketika terjadi keributan.

Terpenting, aparat keamanan harus mengirim pesan tegas ke para pembuat onar bahwa rasa aman warga adalah harga mati yang harus dibela.

Di bawah bayang-bayang ancaman wabah dan kesulitan ekonomi, gejolak sosial rawan mengalami letupan. Karenanya, ini bukan tanggungjawab aparat keamanan saja.

Kerja-kerja dan energi pemerintah tidak lagi sekadar difokuskan pada pengumuman jumlah konfirmasi dan anjuran mencuci tangan. Suplai ransum bagi kalangan paling rawan jangan sampai redup oleh perdebatan tentang klepon, dinasti politik, atau bagi-bagi jabatan komisaris BUMN.

Insentif-insentif ekonomi bagi pelaku usaha perlu konkrit. Bukan hanya wacana yang digulirkan dari webinar ke webinar. Dan kebijakan yang sudah ada, sebaiknya diperpanjang. Suara-suara kita harus di situ. Demi rasa aman warga.***

 


Oleh : Andi Syahrir
Penulis merupakan alumni Unhas dan UHO

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini