Kerap Terlambat Salurkan Pupuk, Mentan Pecat Distributor

809
Kerap Terlambat Salurkan Pupuk, Mentan Pecat Distributor
KUNKER MENTAN - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (29/5/2019). Dalam kunjungan ini, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa meminta agar Pemerintah Pusat dapat memberikan bantuan Alsinta. (M3/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, sepertinya sudah sangat geram dengan ketidak profesionalan distributor pupuk bersubsidi bagi petani. Ia bahkan langsung meminta bawahannya untuk segera memecat dan menarik SK kemitraan dengan distributor nakal itu.

Reaksi Amran Sulaiman ini muncul usai mendengarkan keluhan petani saat menghadiri acara panen raya di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Menurut para petani sawah itu, pihak distributor pupuk jenis Pondska kerap terlambat menyalurkan pupuk, parahnya keterlambatan tersebut terjadi sampai dua bulan lamanya.

Tak ingin berlama-lama, Menteri yang pernah tinggal di Konawe ini meminta bawahannya untuk segerah menghubungi pihak distributor dan menyampaikan bahwa kontrak mereka telah diputus.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

(Baca Juga : Mentan Targetkan Muna Produksi 10 Ribu Hektar Jagung)

“Saya perintahkan agar distributor tersebut dipecat hari ini juga, tolong hubungi direkturnya. Dan sampaikan bahwa tidak ada kompromi, saya tetap akan tolak,” Kata Amran di sela-sela kegiatan diskusi dengan penyuluh lapangan, Rabu (29/5/2019)

Kata dia, berdasarkan perhitungan matematik, keterlambatan penyaluran pukuk kepada petani, bisa menyebabkab kerugian hingg miliaran rupiah. Sehingga masalah keterlambatan penyaluran pupuk tidak dapat ditolerir.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Bersarkan data di laman PT Petro Kimia Gresik sebagai produsen dan distributor resmi pupuk bersubsidi jenis phonska, di Sulawesi Tenggara terdapat enam perusahaan distributor yang menjadi rekanan Petro Kimia. Dan untuk beberada daerah terdapat dua perusahaan yakni PT Marina Putra Sulawesi dan PT Pertani.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Balai Pertanian Sultra tentang perusahaan yang akan dipecat atau diberhentikan sebagai perusahaan yang dipercayakan pemerintah untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi tersebut.

 


Penulis : M3
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini