Kery Konggoasa Jadikan Tenaga Kesehatan Pilar Pembangunan

381
Kery Saiful Konggoasa
MUSREMBANG - Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Kabupaten. Dalam kesempatan ini Kery membeberkan jika ada proyek Pemprov yang belum tuntas, Senin (3/4/2017). (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

Kery Saiful Konggoasa Kery Saiful Konggoasa

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Pemerintah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadikan sektor kesehatan, selain pendidikan sebagai pilar terdepan lantaran kedua sektor tersebut merupakan ujung tombak pembangunan di Konawe.

Hal itu dibuktikan Pemda Konawe baru-baru ini dengan menempatkan 293 perawat untuk ditugaskan di masing-masing desa di Konawe. Mereka akan menerima intensif Rp 1 juta per bulan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Konawe.

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa menyatakan, kebutuhan tenaga kesehatan di daerah yang dipimpinnya itu sangat mendesak, karena sampai saat ini jumlah personil dua bidang tersebut masih sangat minim.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa sampai saat ini kita memang masih memerlukan banyak tenaga kesehatan,” terangnya

Dia menuturkan, dengan adanya program satu desa satu perawat bisa lebih mengangkat sektor kesehatan yang menjadi skala prioritas di tahun 2017 ini.

Ia pun berharap pemerintah pusat mampu memberikan sinyal pada daerah yang dipimpinnya, agar sektor kesehatan bisa terus dibenahi. Penambahan tenaga kesehatan tersebut dirasa sangat perlu, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang mengeluhkan minimnya pelayanan kesehatan.

Dan tahun ini Kabupaten Konawe kembali mendapatkan tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam program Nusantara Sehat. Sebelumnya Konawe hanya mendapat tenaga kesehatan di satu kecamatan di Puskesmas Latoma pada tahun 2016 lalu.

“Syukur Alhamdulillah tahun ini kita dapat lagi, sesuai yang kami usulkan tiga kecamatan yang merupakan daerah terpencil. Tiga kecamatan yang dapatkan yaitu Kecamatan Routa, Asinua, dan Laosu,” kata Bupati Konawe Kery Konggoasa usai menandatangani Nota Kesepahaman Antara Kemenkes dengan Pemerintah Daerah Kabupaten di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (8/5/2017).

Kery mengungkapkan, satu puskemas mendapatkan enam tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter dan tenaga medis lainnya. Masalah kesehatan kata Kery, tidak akan pernah berhenti selama manusia masih hidup. Namun Ia menegaskan untuk percepatan respon terhadap penanganan pasien harus ditingkatkan.

“Saya sebagai bupati berterima kasih banyak dengan program Nusantara Sehat ini. Kita harapkan dengan dukungan program-program pemerintah dapat membantu masyarakat,” pungkasnya.

Senada dengan pimpinannya, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Konawe Muhammad Aris mengapresiasi dengan tambahan tenaga kesehatan yang diterima tersebut.

“Alhamdulillah usulan tiga kecamatan diakomodir oleh pemerintah pusat, semoga ke depan pelaksanaanya berjalan lancar,” ujar Muhammad Aris.

Pihaknya juga menilai kehadiran tenaga kesehatan di Konawe selama ini berjalan lancar dan sangat membantu masyarakat. “Sejauh ini pelayanannya bagus dan penuh inovatif, mereka bisa berkoordinasi dari level bawah hingga pemda,” jelasnya pada kesempatan yang sama.

Satu Desa Satu Perawat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Konawe menggodok gerakan satu perawat untuk satu desa di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe, Muhammad Aris menjelaskan, status perawat desa ini hampir sama dengan Bidan Tidak Tetap (PTT), sebab perawat dengan status kontrak ini diharuskan untuk tinggal di desa tempat tugasnya.

Muhammad Aris
Muhammad Aris

“Salah satu syarat utama yang dibutuhkan adalah STR dan rekomendasi Kepala Desa (Kades) setempat, nah ketika sudah dinyatakan lolos, maka perawat tersebut harus tinggal di desa itu,” kata Aris.

Aris melanjutkan, tugas perawat desa itu bukan hanya mengobati, tetapi dia akan mendapat tugas tambahan yakni melakukan pendataan terhadap warga desa dengan maksud pendeteksian dini tentang penyakit yang sedang menyerang masyarakat desa itu sendiri.

Tidak hanya itu, kata Aris, perawat tersebut juga akan melakukan penyuluhan kepada warga tentang pentingnya menjaga kesehatan dan juga lingkungan.

“Di Konawe sendiri ada 294 desa penerima dana desa, berarti kita membutuhkan 294 perawat, sebab gerakan ini hanya untuk desa yang menerima Dana Desa (DD),” ujarnya.

Bupati Konawe Kery berharap agar para perawat desa ini dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, sebab pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap kinerja mereka nantinya. Jika memang hasilnya memuaskan maka pemerintah berjanji akan menaikkan upah mereka yang sebelumnya hanya Rp 1 juta saja.

“Kalau perawat ini tidak bagus dalam melaksanakan tugasnya, bisa saja kita ganti dengan perawat lain. Karena kita benar-benar mengharapkan agar program ini menjadi ujung tombak pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan,” kata dia.  (Adv)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini