Ketua KPU Sultra Sebut Adanya Makelar dalam Tahapan Seleksi KPU di Daerah

3349
Ketua KPU Sultra Hidayatullah
Hidayatullah

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Masa bakti Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Hidayatullah terhitung 38 hari lagi akan berakhir. Di penghujung masa baktinya, Hidayatullah menyebut adanya makelar dalam tahapan seleksi calon anggota KPU di 15 kabupaten/kota.

Hidayatullah menyebut nominal yang diminta oleh makelar kepada setiap calon. “Mereka minta dari 25 juta sampai 350 juta. Ini terjadi di seleksi KPU Kabupaten dan saya punya bukti,” kata Hidayatullah di salah satu kedai kopi di Kota Kendari, Sabtu (14/4/2018).

Dengan itu, Hidayatullah berencana akan meminta bantuan tim Saber Pungli Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara untuk memberantas makelar tersebut. “Senin nanti saya akan ke Polda untuk memberantas makelar-makelar ini,” kata Hidayatullah.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Selain itu Ia juga meminta tim KPU RI untuk mendampingi para calon komisioner KPU tingkat kabupaten kota di Sultra dalam menghadapi tes wawancara nanti. Hal itu diharapkan mampu menutup ruang gerak dari makelar.

Selain bicara soal makelar dalam tahapan seleksi KPU tingkat kabupaten dan kota, Hidayatullah juga menyinggung hal serupa yang terjadi dalam tahapan seleksi di provinsi. Kata dia, sudah ada satu orang yang melapor di KPU RI terkait keberadaan makelar di tingkat provinsi.

(Baca Juga : Seleksi Komisioner KPU Sultra, Dua Incumbent Tumbang di Tes Kesehatan dan Wawancara)

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

“Kalau untuk seleksi di KPU Provinsi, kita sudah serahkan ke KPU RI. Saya juga sudah melapor kesana terkait tudingan yang selama ini dialamatkan kepada saya,” ucapnya.

Hidayatullah menyoroti pleno tim seleksi KPU tingkat provinsi yang dilakukan secara tertutup. Menurutnya, pleno tertutup telah melenceng dari asas transparansi yang diamanahkan oleh undang-undang.

“Prosesnya ini secara terbuka, namun plenonya dilakukan secara tertutup bahkan staf juga dikeluarkan dari ruangan,” terang Hidayatullah.

“Jadi, masih ada 15 kabupaten atau kota kita yang sekarang lagi proses seleksi. Saya yakin disana masih banyak orang baik, yang perlu diselamatkan,” jelasnya. (B)

 


Reporter: Lukman Budianto
Editor Tahir Ose

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini