Keunggulan ADP-SUL, Pengaruh Kinerja Tim atau Money Politik?

156
rekap form C1 di situs resmi KPU (pilkada2017.kpu.go.id/)
rekap form C1 di situs resmi KPU (pilkada2017.kpu.go.id/)
rekap form C1 di situs resmi KPU (pilkada2017.kpu.go.id/)
Rekap form C1 di situs resmi KPU (pilkada2017.kpu.go.id/)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pasangan Calon (paslon) walikota Kendari Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain (ADP-Sul) saat ini unggul berdasarkan rekap form C1 di situs resmi KPU (pilkada2017.kpu.go.id/) dengan suara masuk 98,81 persen.

Keunggulan ADP-Sul tersebut mematahkan prediksi beberapa lembaga survey sebelum hari pemilihan 15 Februari 2017. Paslon yang diunggulkan memiliki elektabilitas (tingkat keterpilihan) tertinggi adalah Abdul Rasak – Haris Andi Surahman.

Pengamat politik Sulawesi Tenggara (Sultra) Eka Suaib mengatakan pada bulan Januari, pemilih yang disurvei masih memungkinkan berubah. Setelah Januari masih ada momen-momen politik seperti kampanye akbar.

“Katakanlah pada saat kampanye mereka mampu mengemas dari satu isu ke isu yang lain lalu diframe menjadi hal yang umum. Dugaan saya Tim ADP-Sul mampu memainkan isu itu dengan melempar isu-isu soisologis, rasional, psikologis. Ditambah adanya kemampuan pendanaan untuk mengkonsolidasikan tim pemenangan,” kata Eka yang juga Ketua Program Studi Ilmu Pilitik Universitas Halu Oleo (UHO) di Kendari, Kamis (16/2/2017).

Olehnya tidak ada yang salah dengan hasil survei beberapa lembaga survei terkait popularitas dan elektabilitas yang dirilis pada Januari 2017, termasuk hasil survei Laboratorium Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UHO.

Kata Eka yang telah meraih gelar Doktor (S3) Sosial Politik di Universitas Gajah Mada (UGM) ini bahwa memang betul elektabilitas Rasak tertinggi tapi dari variabel lain pemilih Rasak rentan untuk berubah pilihan. Selain itu, variabel politik uang juga diduga menjadi penyebab berpalingnya pemilih dengan banyaknya temuan Panwas jelang hari pemungutan suara.

Terkait politik uang tersebut masih perlu riset yang lebih mendalam lagi apakah memang ADP-Sul unggul dengan mengandalkan uang. Yang memprihatinkan jangan sampai politik uang sudah membudaya dalam preferensi memilih masyarakat.

“Sekarang OK kita harus terima ADP sebagai pemimpin kita tetapi kalau dia terpilih atas dasar transaksional, itu akan jadi problem seperti apa nanti demokrasi kita. Apakah dia mampu mewujudkan janji-janji politik dia. Dengan cara seperti itu mungkin dia tidak akan mempunyai komitmen yang kuat untuk memenuhi janji-janji pada saat kampanye,” ujar Eka.

Dengan banyaknya laporan ke Panwas dan adanya pelaku politik uang yang sudah jadi tersangka, Eka mengaku tak menyangka praktik tersebut masih marak terjadi di Kendari. Sebab dalam survei Laboratorium Ilmu Politik UHO, pengaruh politik uang di Kota Kendari sangat kecil yakni hanya sekira 4 persen. (A)

 

Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini