Konsep Korporasi Petani Dari Kementan, Siap Sejahterakan Petani Muna

187
Harga Singkong Gajah Turun, Distan Mubar Prioritas Tanam Jagung
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, RAHA – Terkenal sebagai daerah penghasil jagung, Kabupaten Muna rencananya akan menjadi daerah pilot project pengembangan jagung berbasis korporasi petani.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Muna, Anwar Agigi mengatakan konsep korporasi petani yakni bekerja dalam kelompok besar. Melakukan pengelolaan pertanian dari hulu hingga hilir dengan menggunakan manajemen modern.

Baca Juga : Mudahkan Petani, Pemkab Muna Sediakan 12 Unit Alat Tanam Jagung Modern

“Nanti para petani akan dilatih untuk memanfaatkan aplikasi-aplikasi modern, menggunakan industri modern. Hingga memasarkan produknya kepada industri retail atau konsumen,” terang Anwar, Senin (10/2/2020).

Kata Anwar program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut merupakan langkah untuk menyejahterakan petani di Muna.

“Pemda diundang Kementerian Pertanian Direktoral Jendral Tanaman Pangan untuk membahas rencana penerapan konsep korporasi petani di Muna,” jelasnya.

Saat ini Bupati Muna Rusman Emba, sudah melakukan komunikasi dengan Kementan Dirjen Tanaman Pangan. Rencananya tim survei lahan akan segera dilakukan dibeberapa titik di Muna. “Kita masih menunggu. Agendanya survei akan dilakukan bulan ini,” kata Anwar.

Selain itu, kegiatan tersebut kata Anwar, sebagai upaya menjadikan Muna sebagai sentra produksi jagung yang memiliki kualitas ekspor.

Nantinya, tanaman jagung tersebut tidak hanya untuk diproduksi lalu dipasarkan. Namun semuanya diolah baik limbahnya melalui kelembagaan korporasi petani bersama investor serta Perbankan,” ucap Anwar.

Sementara itu, untuk potensi pengembangan jagung hibrida di Muna saat ini mencapai 55.979 Ha dengan target yang akan dicapai 10.097 Ha.

Baca Juga : Kementan Salurkan 5 Ton Bibit Padi Organik di Buton Utara

“Hampir semua kecamatan di Muna kembangkan jagung hibrida. Sentranya berada di Kecamatan Kabawo seluas 6.369 Ha, menyusul Kecamatan Kabangka 5847 Ha dan Kecamatan Watopute 4845 Ha,” paparnya.

Ia menuturkan program korporasi mengubah pola kerja petani menjadi lebih modern, langkah ini pun diharapkan petani akan mendapatkan keuntungan lebih besar. B

 


Kontributor : Nasrudin
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini