Kunker di Muna, Kapolda Kunjungi Pohon Jati Tertua di Dunia

509
Kunker di Muna, Kapolda Kunjungi Pohon Jati Tertua di Dunia
KUNJUNGAN - Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto bersama jajarannya saat mengunjungi pohon jati tertua di dunia yang berada di kawasan cagar alam Napabalano Desa Tampo Kecamatan Napabalano, Muna. (Nasrudin/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RAHA – Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Iriyanto mengunjungi beberapa kecamatan di wilayah hukum Polres Muna dalam lawatan perdananya di kabupaten itu.

Menggunakan motor trail milik tim Gegana Polres Muna, Kapolda menjajal sejumlah jalur di Kota Raha. Lawatan pertama mengunjungi pohon jati tertua di dunia yang diperkirakan berusia 600 tahun di kawasan cagar alam Napabalano di Desa Tampo, Kecamatan Napabalano.

Saat tiba di lokasi, Kapolda mengungkapkan kekagumannya pada salah satu pohon yang merupakan ikon Pulau Muna tersebut.

BACA JUGA :  Polda Sultra Terima Aduan Nelayan Abeli Soal Pencurian dan Bom Ikan

“Sangat jarang sekali menemukan jati setua ini. Apalagi usianya sudah mencapai ratusan tahun,” kata Iriyanto.

Kapolda pun mengimbau seluruh jajarannya di wilayah hukum Sultra untuk menjaga kelestarian hutan.

“Kepolisian bekerjasama dengan kehutanan melalui polisi hutan untuk menjaga kawasan hutan dari para pelaku illegal logging,” ungkap Kapolda.

Keberadaan kawasan hutan di Muna saat ini tengah memprihatinkan karena kasus illegal logging. Olehnya itu Kapolda mengimbau jajaran Polres Muna untuk menangkap para pelaku illegal logging yang merusak hutan.

BACA JUGA :  Polda Sultra Terima Aduan Nelayan Abeli Soal Pencurian dan Bom Ikan

“Itu jelas dalam undang-undang kehutanan. Kalau ada pelaku illegal logging segera tangkap dan proses. Jika ada aparat polisi yang bermain maka harus diproses sesuai ketentuan hukum,” tegasnya.

Selain itu, dirinya berharap kepada masyarakat setempat untuk tetap menjaga kelestarian hutan agar keberadaan tanaman langka seperti pohon jati tertua di dunia itu bisa bertahan hingga puluhan tahun ke depan. (b)

 


Kontributor: Nasrudin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini