Kurangi KDRT, BKKBN Butur Bentuk P2TP2A Tiap Kecamatan

53

ZONASUlTRA.COM, BURANGA – Sebagai langkah untuk mengurangi tingkat kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) setempat, tahun ini membentuk pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A) ditiap kecamatan.

Dibentuknya P2TP2A itu guna memberikan perlindungan dan peningkatan kualitas hidup bagi perempuan dan anak. Demikian dikatakan kepala bidang pemberdayaan perempuan dan anak (P2A) BKKBN Butur, Husniati, Selasa(5/5/2015).
Selain itu, manfaat dari terbentuknya pusat pelayanan bagi perempuan dan anak tersebut untuk memudahkan penyediaan data terpilah jenis kelamin penduduk, serta  informasi tentang pemberdayaan perempuan dan anak. Kemudian, menyediakan sarana prasarana dari berbagai jenis layanan berupa konseling, terapi psikologi, medis, pendidikan, pelatihan, rujukan dan pelatihan 
“Ini merupakan sarana pelayanan pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak di dalamnya menfasilitasi penyedian berbagai pelayanan untuk masyarakat khususnya perempuan dan anak, baik secara fisik dan non fisik,” kata Husniati.
P2TP2A di Butur mulai dibentuk dari tahun 2014 lalu.Sejak dibentuk, sudah menangani beberapa kasus perempuan khususnya KDRT. Hasilnya pun bisa diselesaikan dengan baik tanpa harus berujung keranah hukum.
Dijelaskan, pihak BKKBN  hanya memberikan bimbingan dan arahan berupa konseling untuk menyelesaikan kasus KDRT baik pihak perempuan maupun laki-laki. Sehingga saling menyadari tanggung jawab masing-masing. Dengan demikian, pelaku KDRT itu bisa menyadari kesalahannya.
Begitu pentingnya pusat pelayanan tersebut, maka mulai bulan Februari lalu, pihak BKKBN membuka cabang pada enam kecamatan di Butur. “Tahun ini kami bentuk setiap kecamatan, itu kita mulai bulan Februari lalu,” ujarnya.
Sementara itu, khusus untuk anak, pihaknya sudah membentuk Forum Anak Daerah (FAD). Pada forun ini, anak-anak diajarkan berbagai jenis keterampilan memanfaatkan kain limbah, mengolah tempurung kelapa dan kulit jagung untuk dijadikan bahan kesenian yang bernilai ekonomi.(Darso)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini