Lantik Wakilnya, Rektor USN Kolaka Ingatkan Pejabatnya Hindari Praktik Korupsi

56

Pernyataan rektor termuda di Indonesia itu sengaja dia sampaikan menyusul banyaknya pejabat yang berlomba-lomba mencari jabatan di instansi “basah”. =”: 13p

Pernyataan rektor termuda di Indonesia itu sengaja dia sampaikan menyusul banyaknya pejabat yang berlomba-lomba mencari jabatan di instansi “basah”. 
“Saya ini pakar birokrasi, saya tau penyakit birokrasi, adalah mereka (para pejabat) berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat tugas yang basah, instnasi yang dengan punya banyak anggaran proyeknyan. Hal seperti itu tidak boleh terjadi di USN,” tegas Azhari.
Azhari menghimbau agar pejabatnya terhindar dari praktek korupsi, mereka diharuskan untuk tidak mencampuri pekerjaan orang lain. “Kita kerjakan apa yang kita kerja sesuai aturan, tidak usah campuri tugasnya orang. Kalau pekerjaan anda administrasi, ya urus administrasi. Jangan urus mengajar,” himbaunya.
Mencampur baurkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan merupakan awal mula terjadinya korupsi. “Laksanakan tugas dengan bagus, jangan urus-urus korupsi. Kalau ada uang beli makanan, ya dibelikan makanan. Kalau ada uang untuk beli kertas, ya dibelikan kertas. Jangan dibelikan untuk keperluan lain,” katanya.
Selain melantik WR II, pada kesempatan itu, rektor juga melantik 11 orang lainnya level jabatan struktural dan non struktural golongan VIa dan III a di USN Kolaka. Mereka diantaranya adalah, Sekertaris Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Penjaminan Mutu, Wayan Pegeyasa, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (LPPM), Ashari Arifin, La Doloha Kepala Bagian (Kabag) Umum, Yadin Galu Kabag Tata Usaha FKIP, Rasmaja, Kabag Tata Usaha FISIP dan Lete Kabag Tata Usaha Fakultas Hukum. (Saban)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini