Lecehkan Profesi Guru, PGRI Koltim Demo di DPRD

348
Lecehkan Profesi Guru, PGRI Koltim Demo di DPRD
DEMO : Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) saat demo di Kantor DPRD Koltim siang tadi Kamis (24/2/2017). (JASPIN/ZONASULTRA.COM)
Lecehkan Profesi Guru, PGRI Koltim Demo di DPRD
DEMO : Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) saat demo di Kantor DPRD Koltim, Kamis (24/2/2017) siang tadi. (JASPIN/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Ratusan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) berunjuk rasa di gedung DPRD setempat, Kamis (23/2/2017).

Para guru ini turun jalan sebagai aksi protes akibat adanya salah seorang anggota DPRD Koltim yang dianggap telah melecehkan profesi guru. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Dikdasmen Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Koltim Siti Madinah

”Dia (Tajuddin), itu Wakil Ketua DPRD Koltim telah melecehkan profesi guru. Dia membentak salah seorang kepala sekolah. Lalu supirnya ikutan menarik kerak baju Kepala sekolah kami, lalu mendorongnya. Penghinaan seperti ini membuat kami tidak terima,” ujar Sitti Madinah.

Masalah itu berawal ketika salah seorang Kepala Sekolah SD I Iwoikondo, Kecamatan Loea, Rasmun, mengeluarkan kebijakan dengan cara tidak memberikan jam mengajar pada dua orang guru tidak tetap (GTT) di SD Iwoikondo.

Lecehkan Profesi Guru, PGRI Koltim Demo di DPRD”Seharusnya selaku wakil rakyat, Tajuddin terlebih dahulu bertemu dengan kami selaku pihak Diknas. Jangan asal mengambil tindakan saja. Jelas-jelas sudah ada Pepres yang mengatur. Jika disuatu sekolah rombongan belajarnya hanya enam dan tidak paralel, itu jumlah gurunya hanya sembilan saja. Kita melihat efektipitas dan efisiensinya,” jelas Madinah.

Hal itulah kata Madinah yang dilakukan oleh kepsek tersebut. Sebenarnya lanjut Madina, Kepala sekolah telah diberikan tanggung jawab penuh untuk memenets sekolahnya, untuk bisa memperlancar tugas-tugasnya.

Sayangnya, saat ratusan guru itu berunjuk rasa tak satupun Anggota DPRD berada di kantor. Bahkan, Sekwan yang biasanya menerima massa aksi juga tidak berada di kantor.
”Ini yang membuat kami kecewa karena satupun dari anggota DPRD tidak ada di tempat,” ujarnya.

Ketua PGRI Koltim Agustinus Sidupa mengatakan, kedatangan sejumlah guru di DPRD menuntut wakil Ketua DPRD agar meminta maaf pada guru yang telah ia lecehkan.

”Kami minta supaya dia minta maaf. Baik melalui secara langsung, maupun melalui media. Kalo dia tidak melakukan, kami bakal menurunkan aksi yang lebih besar lagi,” kata Agustinus.

Sementara itu, Sekretaris Dewan (Sekwan) Abdul Gani Jamal yang dikonfirmasi via telpon mengakui, tak ada satupun anggota DPRD berada di kantor karena semuanya dalam tugas daerah.

”Memang tidak ada anggota DPRD, karena semua pada tugas di luar daerah. Ada yang ke Ueesi Musrembang kecamatan, ada yang ke Kendari konsultasi masalah Agrobisnis. Sedangkan saya, Ketua DPRD serta Wakil ketua I sedang di Jakarta konsultasi terkait masalah momenklatur yang baru,” tuturnya.

Ditanya keberadaan wakil ketua II Tajuddin, Abdul Gani menjawab, sedang berada di Makasar. ”Dia sementara mendapingi istrinya yang sedang sakit,” tukasnya. (B)

 

Reporter : Jaspin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini