Lelaki Asal Busel Tewas Ditikam di Arena Joget

407
Lelaki Asal Busel Tewas Ditikam di Arena Joget
KONFERENSI PERS - Kapolres Buton, AKBP Andi Herman didampingi Kasat Reskrim Polres Buton, AKP Sugiri saat menggelar konferensi pers penangkapan tersangka penikaman di Busel, Jumat (13/7/2018) malam (Nanang/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Musik dangdut yang mengiringi acara joget di sebuah pesta pernikahan di Buton Selatan, Kamis (12/7/2018) malam lalu mendadak berhenti. Seorang pria berinisial LJ terkapar bersimbah darah di tengah arena. Ia ditikam, dan akhirnya dijemput ajal saat perjalanan menuju ke rumah sakit.

Joget yang berakhir jadi raungan kematian itu terjadi di Dusun Lande, Desa Gerak Makmur, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Sulawesi Tenggara (Sultra). LJ meregang nyawa di ujung pisau seorang lelaki bernama LB, warga di kampung yang sama. “Peristiwa ini diduga akibat dendam lama antara pelaku dan korban,” terang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Andi Herman, Kapolres Buton, saat menggelar konfrensi pers, Jumat (13/7/2018) malam.

BACA JUGA :  Usai Mabuk-mabukan, Polisi Ini Main Pistol Lalu Tembak Pacar Sendiri

Tragedi ini berawal saat keduanya bertemu di sebuah acara joget, di pesta pernikahan adik LB. Jelang tengah malam, mendadak ada keributan antara keduanya. LJ, yang kemudian jadi korban, rupanya memiliki masalah di masa lalu dengan LB. Malam itu, ia ingin menuntut balas. “Tapi, pelaku memilih mengalah, karena itu adalah pesta pernikahan adiknya,” tambah Kapolres.

Entah bagaimana awalnya, lanjut Andi Herman, mendadak LB terjatuh di tengah kerumunan. Melihat situasi itu, LJ mendadak melayangkan bogem ke kepala LB. Saat pukulan berikut baru akan dilayangkan LJ, lelaki berusia 30 tahun itu sigap menghunus pisau yang ternyata sudah ia selip di pinggangnya.

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

“Pisau itu langsung ditusukkan ke perut korban, hanya sekali tapi cukup membuat korbannya terluka parah,” imbuh Andi Herman. Seketika, LB kabur dari kerumunan warga karena khawatir diamuk massa. Sedangkan LJ, segera dibawa ke rumah sakit karena mengalami pendarahan hebat.

Hasil penyelidikan polisi, kata Andi Herman, pisau yang digunakan menghabisi nyawa LJ terjatuh saat LB melarikan diri. Hingga saat ini polisi belum menemukan barang bukti itu. Sedangkan LJ yang saat itu dibawa ke rumah sakit, tak bisa tertolong. Lelaki yang juga berusia 30 tahun ini akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. “Pelaku kini sudah kami amankan,” tutup perwira polisi ini.(B)

 


Reporter : Nanang
Editor : Abdi MR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini