Loyalitas Pemilih Terhadap Paslon Walikota, Ini Survei Prodi Ilmu Politik UHO

90
Loyalitas Pemilih Terhadap Paslon Walikota, Ini Survei Prodi Ilmu Politik UHO
HASIL SURVEI - Diskusi publikasi hasil survei dengan tema "Preferensi dan Peta Dukungan Pemilih Pada Pilwali Kota Kendari" di Aula Gedung Fisip, UHO, Rabu (11/1/217). Diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Politik UHO. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
Loyalitas Pemilih Terhadap Paslon Walikota, Ini Survei Prodi Ilmu Politik UHO
HASIL SURVEI – Diskusi publikasi hasil survei dengan tema “Preferensi dan Peta Dukungan Pemilih Pada Pilwali Kota Kendari” di Aula Gedung Fisip, UHO, Rabu (11/1/217). Diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Politik UHO. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Program Studi (Prodi) Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan survei terhadap 3 pasangan calon (paslon) walikota Kendari. Salah satu yang disurvei adalah kemantapan pilihan atau loyalitas terhadap paslon. Margin error penelitian tersebut mencapai 4,9 %.

Kemantapan pilihan terhadap paslon Abdul Rasak-Haris Andi Surahman (Rasak-Haris) merupakan yang tertinggi 44,17 %. Namun pemilih yang kemungkinan merubah pilihannya terhadap paslon ini juga tinggi, mencapai 27,38 %.

Kemantapan pilihan pada Adriatma Dwi Putra-Sulkarnain (ADP-Sul) sebesar 21,15%. Potensi pemilih untuk merubah pilihannya pada paslon ini 10,71 %. Sementara, kemantapan pilihan terhadap Muhammad Zayat Kaimoeddin-Suri Syahriah Mahmud (Derik-Suri) mencapai 28,84%. Potensi pemilih untuk merubah pilihannya tergolong kecil yakni 5,95%.

“Tampaknya dari sisi karakter pemilih, pemilih paslon Derik-Suri paling loyal dibandingkan dengan pemilih dua paslon lain. Namun demikian tren ini menunjukkan pergerakan dukungan masih sangat mungkin berubah,” kata Husen La Zuada, Peneliti Laboratorium Ilmu Politik UHO saat presentasi di Aula FISIP UHO, Rabu (11/1/2017).

Husen menjelaskan survei dilakukan dari 20 Desember 2016 sampai 3 Januari 2017. Responden dalam survei tersebut 400 orang yang sudah masuk dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS). Responden ditentukan secara acak (random) dari 10 kecamatan di Kota Kendari. Tim survei yang diturunkan adalah mahasiswa ilmu politik UHO dengan pengawasan yang ketat. Setiap yang turun dicek kembali di lapangan apakah benar mensurvei atau tidak.

Ketua Prodi Ilmu Politik UHO Eka Suaib mengatakan untuk elektabilitas dan popularitas tidak akan dipublikasikan. Sebab jika itu diumumkan akan mempengaruhi independesi lembaga kampus serta menghindari keberpihakan.

“Ini tidak bekerja sama dengan paslon manapun. Ini murni kegiatan prodi kami dan sumber biaya berasal dari KAS Prodi Ilmu Politik,” kata Eka yang juga pakar politik ini. (B)

 

Reporter: Muhamad Taslim Dalma
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini