Mahasiswa di Baubau Urunan Beli APD untuk Tenaga Medis

73
Mahasiswa di Baubau Urunan Beli APD untuk Tenaga Medis
DONASI - Seorang anggota komunitas di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara saat menyerahkan donasikan 70 botol hand sanitizer pada petugas medis RSUD, Rabu (15/4/2020). (Risno Mawandili/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,BAUBAU– Semangat kepedulian di tengah merebaknya pandemi Covid-19 menguat dan datang dari berbagai kalangan. Semisal di Kota Baubau, komunitas mahasiswa di sana urunan membeli kelengkapan APD yang diperuntukan bagi para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 dari hasil donasi.

APD itu berupa masker, handscoon (kaos tangan), hingga cairan sterilisasi.

“Kan kemarin RSUD Kota Baubau mengeluhkan kekurangan alat medis, disisi lain RSUD Kota Baubau rujukan pasien Covid-19 di Kota Baubau. Jadi kami kumpulkan donasi untuk membantu sebisa mungkin,” jelas Wa Ode Risnawati Kamsyar, dari Forum Mahasiswa Buton Raya, Alumni Semarang, ditemui di RSUD Kota Baubau usai menyerahkan donasi, Rabu (15/4/2020).

Menurut Risnawati, usai donasi APD ini, ia dan kawan-kawanya berencana kembali ini, menggalang donasi untuk untuk membantu kelengkapan APD bagi petugas medis.

Direktur Umum (Dirut) RSUD Kota Baubau, dr Nuraeni Djawa, mengatakan sejauh ini pihaknya telah menerima donasi dari sembilan komunitas. Mereka adalah Komunitas Hebat, Patelki, Ika Unhas, Karyawan Nuskin, Komunitas Mahasiswa Kedokteran UHO, Forum Mahasiswa Buton Raya, dan Ikatan Mahasiswa Fakultas Sosial dan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadya Buton.

Meski jumlah donasi ini tidak banyak namun Nuraeni mengatakan mengapresiasi tindakan tiap-tiap komunitas yang menunjukan kepedulianya. Pasalnya, saat ini pihaknya sangat membutuhkan dukungan moril dan bantuan dari semua pihak.

“ Kami memang sudah mendapat jatah kelengkapan medis dari pemerintah, tapi belum cukup. Sehingga donasi dari warga atau komunitas memang sangat membantu ketersediaan APD bagi tenaga medis,” jelasnya

Menurut Nuraeni beberapa waktu lalu RSUD Kota Baubau mendapat 200 APD dari Pemerintah Provinsi Sultra, terdiri dari hazmat suit, masker dan handscoon. Namun disisi lain, tiap harinya mereka menghabiskan 5-6 set APD.

Penggunaan APD sendiri diperkirakan bakal mengalami lonjakan, jika ada Pasien Dalam Pegawasan (PDP) corona. Kata dia, saat situasi itu tiba, 30-40 set APD akan digunakan dalam sehari.

“Yang paling kita butuhkan saat ini jelaslah APD, karena kita mengantisipasi, terlebih ini terpakai terus tiap harinya,” terangnya.

Selain APD, kekurangan lainnya adalah alat rapid test. Saat ini alat pendeteksi antibodi itu tinggal tersisa 25 strip saja di sana. (b)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini