Mahasiswa UHO Kena Bacok Usai Demo Tambang

537
Mahasiswa UHO Kena Bacok Usai Demo Tambang
DIBACOK - Muhammad Iksan (23) usai dibacok oleh orang tak dikenal di bagian kepalanya saat sedang berada di wilayah Kampus Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO), Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (2/1/2020). (Foto: Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Seorang mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Haluoleo (UHO) Kendari, Muhammad Iksan (23) menjadi korban pembacokan oleh orang tidak dikenal. Kejadian nahas itu terjadi di Kampus Pascasarjana UHOKamis (2/1/2020).

Pemuda asal Kelurahan Wawonggole, Kabupaten Konawe ini ditebas di bagian kepala usai melakukan aksi demonstrasi yang tergabung dalam Pengurus Pusat Sylva Indonesia (Ikatan Mahasiswa Kehutanan Se Indonesia menyoal kasus perusahaan tambang di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra.

Salah seorang saksi mata, MP yang juga teman korban menceritakan, usai berdemo Kakis pagi tadi, dia dan Iksan serta tiga kawanya kembali ke Fakultas Kehutanan UHO pukul 13.00 Wita. Mereka termaksud korban kemudian duduk di halaman jurusan untuk menunggu staf akademik mengurus persiapan KKN.

BACA JUGA :  Polres Konut Amankan 10 Pelaku Peredaran Narkotika

“Kita semua ikut demo tadi, tiga orang duduk, dua orang berdiri, termaksud Irvan, tiba-tiba muncul dua orang lagi bawa motor vixion, yang bawa motor gemuk, yang pegang parang brewok, dia langsung datang tebas (korban). Kami sempat dikejar,” terangnya di Puskesmas Kemaraya.

(Baca Juga : Mahasiswa UHO Tewas Tersengat Listrik di Tempat Kerja Kerabatnya)

Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Sultra AKBP Nur Akbar membenarkan peristiwa itu. Katanya, saat korban berada di kampus, tiba-tiba datang beberapa orang mengemudikan sepeda motor lalu membacok korban.

BACA JUGA :  Ini Penjelasan Polda Sultra Terkait Insiden Salah Tembak di Kendari

“Laporannya sudah diterima di SPKT. Korban juga sudah diperiksa. Kami akan ditindaklanjuti, tapi motifnya masih kita dalami,” beber Nur Akbar ketika dihubungi awak ZonaSultra melalui telepon seluler, Kamis (2/1/2020).

Akbar menegaskan, insiden ini merupakan penganiayaan murni. Dirinya meminta agar kasus ini tidak dikait-kaitkan dengan hal-hal yang lain dan mempercayakan pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini. (b)

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor : Rosnia

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini