Makna Pesta Adat Kambula-Bulana dan Takimpo Bagi Masyarakat Buton

742
nilah rumah adat Kambula-bulana, kecamatan pasarwajo, kabupaten Buton. Gambar ini diambil, Rabu (2/12/2015). Nanang/ZONASULTRA.COM
nilah rumah adat Kambula-bulana, kecamatan pasarwajo, kabupaten Buton. Gambar ini diambil, Rabu (2/12/2015). Nanang/ZONASULTRA.COM
Inilah rumah adat Kambula-bulana, Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) (Nanang/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO– Kabupaten Buton memilik banyak sekali adat istiadat serta tradisi budaya yang hingga saat ini masih tetap terpelihara dan dilakukan secara turun-temurun. Salah satunya adalah pesta adat dua tahunan Kambula-bulana.

Bupati Buton Syamsul Umar Samiun yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, pesta adat merupakan tradisi yang sakral, dan ini sudah berlangsung sekitar ratusan tahun yang lalu dan masih terus dilestarikan hingga sekarang, Rabu (2/12/2015).

Adapun subtansi pesta adat kali ini, adalah bagaimana agar seluruh sara atau para toko masyarakat Takimpo dan Kambula-bulana mendoakan agar daerah ini dalam keadaan baik, aman dan tentram. Serta masyarakat yang mata pencariannya sebagai nelayan maupun petani, diberikan rezeki sehingga bisa berhasil.

“Pesta adat untuk tahun ini sendiri dinamakan sebagai tahun kambing oleh sara atau toko adat Kambula-bulana. Karena sara atau toko adat Takimpo merefleksikan dirinya menjadi dua bagian. Dimana sara atau toko adat Takimpo yang berada di kelurahan Takimpo dan sarah atau toko adat Takimpo yang berada di kelurahan Kambula-bulana,” kata Umar Samiun.

Pada dasarnya, lanjut Umar Samiun, sara atau toko adat yang ada Kambula-bulana itu, mereka berasal dari sara atau toko adat Takimpo. Sehingga pada tahun ini sarah atau toko adat Kambula-bulana sebagai tahun Kambing. Demikian sebaliknya maka dipastikan sara atau toko adat Takimpo mereka tahun Ayam.

“Karena sara atau toko adat Takimpo dan Kambula-bulana ini, merupakan sara atau toko adat yang besar. Serta berada di Wilayah Ibu Kota Kabupaten Buton, maka ini akan menjadi agenda Pemda Buton secara utuh,” ujarnya.

Seperti diketahui, visi dan misi Umar-Bakry selama ini adalah bagaimana menjadikan Buton berbasis bisnis dan budaya terdepan. Maka dipastikan nilai-nilai pembangunan termasuk dalam mempercepat pembangunan serta mendistribusikan pembangunan diseluruh instrumen maka akan dibingkai dengan nilai-nilai kesatuan budaya besar yang berada khususnya di tanah Buton ini.

 

Penulis: Suparman Nanang

Editor: Rustam

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini