Mantan Wagub dan Pejuang Sultra Jakub Silondae Wafat

1744
Mantan Wagub dan Pejuang Sultra Jakub Silondae Wafat
JAKUB SILONDAE - Jenazah Almarhum Jakub Silondae yang disemayamkan di rumah duka sekitar pukul 09.43 WITA, Kamis (17/1/2019) di Jalan Balai Kota III. ILHAM SURAHMIN/ZONASULTRA.COM

ZONASULTRA.COM,KENDARI- Mantan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Jakub Silondae yang juga pejuang kemerdekaan tutup usia, Rabu (16/1/2019).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Jakub Silondae mengembuskan nafas terakhirnya pada pukul 23.15 pada usia 92 tahun di RS Bhayangkara Kendari.

Pantaun tim zonasultra sekitar pukul 09.32 di kediaman almarhum jalan Balai Kota III saat ini sudah mulai banyak keluarga dan kerabat yang berdatangan untuk melayat.

Di antaranya Gubernur Sultra Ali Mazi, terlihat anak kandung almarhum yang kini menjadi Anggota DPD RI Yusran Silondae, Wakil Bupati Konsel Arsalim, Mantan Bupati Konsel Imran Kepala Satpol PP Sultra dan sejumlah pejabat lainnya sudah mulai berdatangan ke kediaman almarhum.

Jakub SilondaeKemudian, tenda pun sudah didirikan di depan rumah dan salah satu ruas jalan di jaga oleh pihak Polisi Lalulintas (Polantas).

Semasa hidup, selain menjadi Wakil Gubernur Sultra, ia juga merupakan mantan Bupati (pertama) di Kabupaten Kolaka, mantan Kepala Kanwil Departemen Penerangan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), kemudian beberapa periode menjadi anggota DPR-RI.

Jakub Silondae semasa mudanya pernah berjuang melawan Belanda bersama saudaranya, Abdullah Silondae di Andoolo, kabupaten Konawe Selatan

Dikutip dari Lapatuju.blogspot.com, mereka diserang oleh tentara Nica yang membakar rumah-rumah pimpinan PKR, serta menyebabkan gugurnya seorang anggota PKR, Sersan Saiman sedangakan Silondae bersaudara (kecuali Muhammad Ali Silondae) dan kawan-kawan berhasil ditawan Belanda.

Namun pada tanggal 28 Februari 1946, Muhammad Ali Silondae terkepung di Ladongi, Raterate yang akhirnya juga ditahan dan di penjara di Kendari. Anggota PKR seperti Abdullah Silondae, Jakub Silondae, dan Hanabi setelah ditahan di Kendari mereka kemudian disingkirkan ke Makassar di sinilah mereka meneruskan perjuangannya melawan Belanda. Ada yang bergabung dengan pejuang-pejuang di Pulobangkeng dan ada pula yang meneruskan perjalanan ke pulau Jawa. (a)

 


Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini