Masyarakat Mabodo Muna Kini Punya Brand Gula Sendiri

1016
PPTTG - Masyarakat Desa Mabodo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini punya brand gula sendiri yang diberi nama Brand Inopalma. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Masyarakat Desa Mabodo Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) kini punya brand gula sendiri yang diberi nama Brand Inopalma. Brand Inopalma merupakan produk olahan dari nira atau aren menjadi gula semut.

Adanya brand lokal ini berawal dari tim Pengabdian Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari yang melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Mabodo. Pengabdian dilakukan berdasarkan hasil pengamatan tim peniliti bahwa Desa Mabodo merupakan salah satu kawasan penghasil aren.

Ketua Tim PPTTG Asranudin menyebutkan, dengan mempertimbangkan potensi alam yang ada, wilayah tersebut dinilai sangat tepat dilakukan alih teknologi terutama dalam pengolahan nira atau gula menjadi produk gula semut dan gula cair.

Kata dia, dari tanaman aren sebenarnya masyarakat dapat didorong untuk mandiri dan sejahtera melalui alih teknologi yang sederhana.

Pada beberapa rangkaian kegiatan PPTTG yang dilaksanakan di Desa Mabodo, tim PPTTG dan peneliti senior dari Balai Besar Industri Hasil Perkebunan Makassar telah menjelaskan dan menunjukkan contoh diversifikasi produk yang bisa dikembangkan oleh masyarakat secara mandiri.

(Baca Juga : Dosen UHO Ajak Warga Konsel Inovatif Manajemen Pakan Ternak)

“Terutama nira aren yang mencapai 500 liter per hari dapat diolah berbagai produk seperti minuman isotonic, gula cair, gula karamel, gula semut, gula merah dan produk lainnya seperti kolang kaling, pati dan berbagai produk kerajinan,” kata Asranudin di ruang kerjanya, Senin (14/10/2019).

Masyarakat Mabodo Muna Kini Punya Brand Gula SendiriDijelaskannya, diversifikasi produk nira aren di Desa Mabodo pada prinsipnya ingin membangun jiwa wirausaha basis potensi lokal, meskipun selama ini masyarakat telah memiliki produk lain.

Gula nontebu seperti basis nira, saat ini banyak dikembangkan karena kandungan kimia yang kompleks sehingga gula yang dihasilkan menjadi lebih sehat. Apalagi, kebutuhan konsumsi gula semakin tinggi seiring tumbuhnya berbagai usaha mikro yang membutuhkan gula.

Melalui kegiatan PPTTG, tim pelaksana dari UHO memberikan bantuan peralatan seperti kristalisator, oven, dan mesin penghalus.

Saat ini mitra pengabdian sekitar 20 orang telah menunjukkan keberhasilan dengan melakukan konversi gula merah dan nira aren menjadi gula semut yang dikenal dengan Brand Inopalma tersebut dan beberapa produk lainnya yang telah siap dikemas adalah gula cair dengan brix dibawah 75.

Pemerintah desa bahkan telah menunjukkan keseriusan yaitu melalui penganggaran dasa desa pada 2020 untuk mengembangkan Desa Mabodo sebagai kawasan diversifikasi aren.

Tim PPTTG UHO sangat berharap program ini akan menjadi berlanjut hingga seluruh warga Mabodo bisa berproduksi mandiri dan mendapat dukungan infrastruktur tambahan dari Pemerintah Kabupaten Muna sebagai bentuk dukungan materil menuju masyarakat sejahtera dengan potensi alam yang ada di sekitar mereka.

Dalam perhelatan hari pangan sedunia di Kendari nanti, PPTTG UHO juga berharap InoPalma gula semut dan gula cair sudah dapat dijual sebagai produk unggulan Kabupaten Muna. (b)

 


Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini