Mayat yang Terdampar di Pantai Matahora Diduga ABK KM Muda Jaya III

232
Mayat yang Terdampar di Pantai Matahora Diduga ABK KM Muda Jaya III
PENEMUAN MAYAT - Jasad lelaki tanpa identitas yang terdampar di pantai dusun Melai One, desa Matahora, kecamatan Wangi-wangi Selatan, kabupaten Wakatobi, Sultrapada hari Kamis (13/7/2017) lalu, diduga merupakan jasad Gabriel Dody Muhamad Nur, alias Gabriel alias Dody, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) KM Muda Jaya III. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

Mayat yang Terdampar di Pantai Matahora Diduga ABK KM Muda Jaya III PENEMUAN MAYAT – Jasad lelaki tanpa identitas yang terdampar di pantai dusun Melai One, desa Matahora, kecamatan Wangi-wangi Selatan, kabupaten Wakatobi, Sultrapada hari Kamis (13/7/2017) lalu, diduga merupakan jasad Gabriel Dody Muhamad Nur, alias Gabriel alias Dody, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) KM Muda Jaya III. (Nova Ely Surya/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Teka-teki penemuan mayat lelaki tanpa identitas yang terdampar di pantai dusun Melai One, desa Matahora, kecamatan Wangi-wangi Selatan, kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada hari Kamis (13/7/2017) lalu, diduga merupakan jasad Gabriel Dody Muhamad Nur, alias Gabriel alias Dody, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) KM Muda Jaya III.

Dugaan itu diketahui setelah dilakukan identifikasi jasad yang dilakukan oleh Dokter Forensik Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) KOMPOL dr. Mauluddin.

Mauluddin yang dihubungi ZONASULTRA.COM melalui pesan seluernya menyatakan, mayat tersebut di duga adalah warga Kampung Petukangan RT.4/RW.4, Kelurahan Rawa Terate, Kecamatan Cakung, Kabupaten Jakarta Timur, atas nama Gabriel Dody Muhamad Nur. Gabriel alias Dody yang lahir di Jakarta pada tanggal 06-12-1984, beragama Katholik, bekerja sebagai karyawan swasta.

Dugaan tersebut juga diperkuat dengan keyakinan pihak keluarga Gabriel yang mengenali tato tatto burung di punggung jasad itu. Tak hanya itu , tinggi badan jasad juga sesuai dengan perkiraan pihak keluarganya.

“Dugaan sementara, orang tua mayat tersebut di bekasi, isteri dan anaknya di Jogjakarta. Tapi keluarga masih meyakini 80 % saja.Karena tattoo burung di punggung dan tinggi badannya sesuai,” terang Mauluddin, Selasa (25/7/2017).

Mauluddin menambahkan, besok pihak yang diduga keluarga korban akan menjalani pemeriksaan di laboratorium Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Jakarta.

(Berita Terkait : Polres Wakatobi Selidiki Identitas Mayat yang Terdampar di Pantai Matahora)

“Orang tua terduga mayat tanpa identitas itu akan jalani pemeriksaan di laboratorium DNA. Sampel tulang pembanding DNA juga akan dikirimkan tim Forensik Kedokteran Kepolisian (Dokpol) Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sultra,”jelas Mauluddin.

Mauluddin juga menyebutkan, penemuan mayat yang hampir rampung identitasnya ini merupakan usaha keras jajaran Polres Buton dan Wakatobi yang menjadi atensi Kapolda Sultra dengan mengirimkan tim Forensik dan Tim Inafis untuk mengungkap identitas jasad misterius itu.

Sebelumnya, KM Madu Jaya III ditemukan terdampar dalam keadaan terbalik di perairan desa Sangia Manuru, kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton.

Diperkirakan, kapal naas itu terseret arus di perairan antara kabupaten Buton dan Wakatobi ketika tengah mencari cumi-cumi. Kapal ini terbuat dari bahan fiber dengan kapasitas 29 gros ton yang memiliki panjang sekitar 20 meter dengan lebar 8 meter.

Kapal itu ditemukan tanpa awak. Namun di dalam kapal ditemukan sejumlah kartu identitas yang diduga milik sejumlah ABK kapal tesebut.

Hingga saat ini, bangkai kapal itu masih berada di desa Sangia Manuru. Sementara sejumlah serpihan kapal diamankan oleh warga setempat. Sedangkan barang-barang yang diduga milik awak kapal diamankan oleh petugas. (A)

 

Reporter : Nova Ely Surya
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini