Media Dilarang Meliput Kedatangan 105 TKA China di Bandara Haluoleo

1238
Media Dilarang Meliput Kedatangan 105 TKA China di Bandara Haluoleo
TKA CHINA - Sejumlah awak media cetak, televisi dan online dilarang untuk melakukan peliputan kedatangan gelombang kedua 105 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Bandara Haluoleo, Selasa (30/6/2020). (Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI– Sejumlah awak media cetak, televisi dan online dilarang untuk melakukan peliputan kedatangan gelombang kedua 105 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Bandara Haluoleo, Selasa (30/6/2020).

Pantauan zonasultra, TNI Angkatan Udara (AU) yang menjaga di Depan Gerbang Bandara Haluoleo melarang wartawan masuk ke area bandara. Menurut salah seorang TNI di Pos Penjaga menyatakan, saat ini tidak ada aktivitas di Bandara Haluoleo sehingga tengah disterilkan. Mereka pun meminta awak media memutar balik kendaraan.

“Kami belum ada arahan, tunggu saja, sebentar kami sampaikan,” ujar salah seorang TNI AU di Pos penjagaan.

Akibatnya sejumlah jurnalis pun pulang dan batal melakukan peliputan kedatangan 105 TKA asal Tiongkok. Salah seorang Jurnalis CNN La Ode Pandi Sartiman menyayangkan sikap aparat yang melarang wartawan masuk ke dalam Bandara Haluoleo Kendari. Pasalnya, bandara merupakan fasilitas publik yang bisa diakses oleh siapapun.

“Tujuan kami hanya ingin melakukan tugas peliputan sebagai jurnalis, bukan mengganggu keamanan dan ketertiban di bandara. Tugas kami pun dilindungi undang-undang,” kata Pandi.

Kepala Penerangan dan Kepustakaan (Kapentak) Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Haluoleo Sugiyono menyebut wartawan tidak boleh masuk ke Bandara Haluoleo oleh pihak pengamanan. Namun, ia tak menyebut siapa yang memerintahkan hal itu.

“Intinya memang tidak boleh masuk. Nanti kami sampaikan lagi, saya konfirmasi lagi,” ujar Sugiyono saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Direncanakan sebanyak 105 TKA China bakal tiba di Bandara Haluoleo Kendari pukul 21.45 WITA. Mereka akan langsung dibawa menuju perusahaan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan PT Obsidian Stainless Stell (OSS), Kabupaten Konawe. (b)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini