Mengeksplorasi Budaya Konkep Melalui Jurnalisme Sastrawi

533
Mengeksplorasi Budaya Konkep Melalui Jurnalisme Sastrawi
SASTRAWAN BERKARYA - Tim Residensi Sastrawan Berkarya saat berkunjung di Konawe Kepulauan 11-12 April 2018. Mereka diterima langsung Bupati Konkep Amrullah dan Wakil Bupati Konkep Andi Muhammad Lutfi. (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) merupakan Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) yang jadi daerah tujuan program Residensi Sastrawan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa RI (Badan Bahasa).

Tim Residensi Sastrawan Berkarya di Daerah 3T tahun 2018 tiba di Konkep dan diterima secara resmi oleh Bupati dan Wakil Bupati Konkep, di Langara pada 11 hingga 12 April 2018. Tim terdiri dari Nilam Suri dan Dwi Pratiwi dari Badan Bahasa RI Jakarta, Syaifuddin Gani dari Kantor Bahasa Sultra, serta sastrawan R. Toto Sugiharto.

Ketua Tim Nilam Suri memaparkan secara gamblang tentang Program Residensi Sastrawan tahun itu. Program Residensi Sastrawan telah memasuki tahun ketiga dan telah menjangkau 18 pulau di Indonesia.

“Alhamdulilah tahun ini Konkep terpilih. Sastrawan bernama R. Toto Sugiharto selama kurang lebih dua puluh hari akan mengeksplorasi dan menulis semua yang berkaitan dengan potensi literasi, bahasa, juga budaya Pulau Wawonii untuk diangkat dalam karya jurnalisme sastrawi,” ujar Nilam Suri lewat pers rilis yang diterimazonasultra.id, Jumat (13/4/2018).

Bupati Konkep Amrullah mengatakan sangat mendukung program itu dan menyambut baik kedatangan Tim Residensi Sastrawan. “Terima kasih kepada Badan Bahasa yang telah memilih daerah kami sebagai salah satu tujuan Residensi tahun ini,” kata Amrullah.

Sambutan hangat Pemda Konkep kepada Tim Badan Bahasa juga tampak dari antusiasme Wakil Bupati Konkep Andi Muhammad Lutfi. Menurutnya, program Residensi semacam itu patut didukung karena Konkep masih tergolong daerah baru yang tertinggal.

“Saya akan upayakan agar program ini kami masukkan juga dalam APBD kami. Pemda Konkep berbahagia menjadi daerah tujuan residensi yang akan dituangkan dalam sebuah tulisan panjang seorang sastrawan,” kata Lutfi.

Dalam sesi dialog yang sangat akrab, baik bupati maupun wakil bupati akan bersedia memfasilitasi sastrawan Toto Sugiharto selama 20 hari di Pulau Wawonii. Pemda membuka diri terhadap akses bagi sastrawan residensi untuk menggali semua potensi yang khas di “Pulau Kelapa” itu.

“Saya sudah perintahkan staf saya Arsyad Salam untuk membantu R. Toto Sugiharto. Kebetulan dia juga penulis,” ujar Amrullah di tempat berbeda, sebagai respon tindak lanjut program tersebut.

Syaifuddin Gani mengatakan R. Toto Sugiharto sudah mulai menjalankan tugas reportasenya selama 20 hari ke depan. Sementara itu dirinya bersama tim dari Badan Bahasa sudah bertolak dari Konkep.

Program itu nantinya dapat mempromosikan sastra dan budaya setempat lewat tulisan-tulisan jurnalisme sastrawi. Tulisan dari program itu kemudian akan dikumpulkan untuk dibukukan dan diluncurkan pada Kongres Bahasa Oktober 2018.

“Program di awal tahun ini hanya 8 sastrawan di daerah 3T Indonesia. Khusus Sulawesi Tenggara, hanya Konkep yang dipilih. Ini sesuai dengan salah satu poin nawacita Presiden Jokowi yakni membangun Indonesia dari pinggiran,” ujar Puding sapaan akrab Syaifuddin, kepada zonasultra.id begitu sampai di Kendari, Jumat (13/4/2018).

Sementara itu, Kepala Kantor Bahasa Sultra Sandra Safitri Hanan menyatakan dukungannya bagi program Residensi Sastrawan . “Saya menyambut baik kehadiran tim Sastrawan Berkarya dari Badan Bahasa di wilayah kerja kami. Saya telah mengutus staf kantor bahasa untuk mendampingi R. Toto Sugiharto selama beberapa hari di Wawonii,” katanya saat dihubungi melalui pesan pendek. (B)

 


Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini