ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pameran di GOR Pemuda Kendari, Kamis (28/11/2019. Pameran teknologi dan lomba inovasi itu dalam rangka memperingati, Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 tahun 2019.
Salah satu hal yang menarik kegiatan itu, yakni penampilan robotik pengangkut sampah karya dari siswi Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Kendari. Adalah Zahra siswi kelas VIII, MTsN 1 Kendari, yang bersama teman-temannya menciptakan robot bernama EV3 yang berfungsi untuk memilah sampah.
“Jadi nanti sampahnya, akan dipilah sendiri oleh robotnya berdasarkan warna. Kalau misalnya sampahnya warna kuning, maka robotnya yang akan mengangkut sampahnya dan akan dibuang di tempat sampah yang berwarna kuning juga,” bebernya.
Proses pembuatan EV3, katanya, hanya membutuhkan waktu kurang dari satu bulan, dibantu buku panduan. Ia bersama teman-temannya, mengerjakan robot tersebut secara mandiri, mulai dari perakitan fisik, hingga mekanikal dan motorik robotnya.
(Baca Juga : Mengenal Robot Karya Elektrobot UHO yang Dipertandingkan di Tingkat Nasional)
“Kesulitannya kalau belum hafal programnya, kadang bisa salah-salah programnya dan itu bisa eror di running test-nya. Tapi karena ini sudah saya pelajari dari kelas satu, jadi sedikit banyak sudah menguasai,” katanya.
Tak hanya menciptakan, Zahra dan teman-temannya pun telah mengikuti lomba robotik pemilah sampah di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Tidak hanya Zahra, dalam pamaeran dan inovasi itu juga turut menampilkan hasil karya Azzah Naurah Rusman (17) dan Nur Afrah Hapsari (17). Keduanya merupakan siswi kelas 3 SMAN 1 Kendari, yang juga merupakan pencipta robot pengangkut sampah di air.
Robot buatan keduanya pun tampak sederhana dengan berbahan pipa yang berbentuk sedemikian rupa serta jaring berwarna hitam berukuran kecil dan motor penggerak yang disimpan di dalam tupperware.
Azzah Naurah Rusman bercerita, robot tersebut diciptakan dirinya berawal dari keresahannya yang melihat banyaknya sampah di kawasan teluk Kendari.
“Awalnya karena kita sedih di teluk Kendari banyak sampah, dan terus ternyata di seluruh Indonesia banyak sampah plastik. Apalagi kita dengar banyak hewan laut, seperti kura-kura, paus yang mati karena memakan sampah-sampah itu. Jadi kita putuskan untuk buatlah robot ini,” cerita Azzah.
Konsep awal pembuatan robot, katanya, dipelajari keduanya melalui internet. Dari sana, keduanya lalu mengumpulkan bahan seadanya untuk menciptakan robot pengangkut sampah di laut. Untuk menggerakkan robot yang diberi nama Sonar Plastik itu pun, menggunakan steak bekas playstation.
“Bahkan awalnya kita mau buat yang bisa menyelam, tapi ternyata sulit sekali. Jadi kita buatlah yang ini saja, cara kerjanya, baling-baling yang ada di depan itu, dua yang berputar membuat arus. Sehingga sampah yang ada di depan itu tertarik masuk ke dalam jaring-jaring yang sudah disiapkan. Kita dibantu dari kakak-kakak Anoa Robotic, kalau untuk motoriknya,” ucapnya.
Hasil karya Azzah Naurah Rusman dan Nur Afrah Hapsari telah diikutkan dalam perlombaan karya tulis di Institut Teknologi Bandung (ITB) pada pekan lalu. Hasilnya pun memuaskan, robot buatan Azzah dan Nur Afrah berhasil masuk dalam 8 besar se-Indonesia.
Keduanya pun berharap, robot ciptaannya itu dapat dikembangkan dan membantu mengatasi masalah sampah di perairan Indonesia, utamanya di kawasan Teluk Kendari. (A)
