ZONASULTRA.COM, KOLAKA– Arham (16) warga desa Konaweeha, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, pengendara mobil mini bus daihatsu jenis Xenia yang bertabrakan dengan mobil Strada dauble cabin di desa Liku, Kecamatan Samaturu, Rabu (14/10/2015) berpotensi dijadikan tersangka.
Arham yang sempat mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolaka, sebelum akhirnya meninggal dunia pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 Wita. (Baca Juga : Tabrakan Mobil, Siswa SMA di Kolaka Tak Sadarkan Diri)
Walau telah meninggal dunia, namun hasil penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyimpulkan dan keterangan saksi mata yang dilakukan oleh Satuan Lalulintas (Sat Lantas) Polres Kolaka diketahui kalau Arham diduga sebagai penyebab kecelakaan itu.
Kasat Lantas Polres Kolaka, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Palma F. Fahlaevi mengatakan, keterangan dari para saksi mata bahwa kecelakan maut yang merenggut nyawa siswa SMAN 1 Samaturu itu berawal saat Arham hendak melambung kendaraan lain dari arah Samturu ke Mowewe. Tiba-tiba ditikungan, muncul mobil Strada warna hitam yang dikemudikan Hasbar.
“Karena masing-masing tak menguasai kendaraan dalam kecepatan tinggi, sehingga kedua belah pihak tak mampu menghindari kecelakaan itu. Namun olah TKP dan keterangan saksi kalau Arham yang mengambil jalur berlawanan, karena hendak melambung,” jelas Palma di Polres Kolaka, Kamis (15/10/2015).
Mantan Kasat Lantas Polres Kolaka Utara ini mengakui, saat ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap Hasbar, sopir mini bus Strada. Namun hasil penyelidikan semntara, disimpulkan kalau Hasbar hanya seorang korban karena posisi kendarannya saat tabrakan masih berada di lajur kiri jalan raya.
“Untuk semetara, tersangka atas nama Arham. Sedangkan lawannya, Hasbar berpotensi untuk menjadi korban. Akan tetapi itu semua belum final. Hasbar belum kita periksa karena dia juga mengalami luka-luka,” ujarnya.
