Menlu RI Temui Menteri Besar Sabah Bahas Keselamatan WNI Buton

54
Mentri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) melakukan pertemuan dengan Menteri Besar Sabah di Kota Kinabalu, Dato Musa Aman hari ini, Selasa (8/11/2016). Pertemuan ini untuk membahas keselamatan WNI asal Buton. ( Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
Mentri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) melakukan pertemuan dengan Menteri Besar Sabah di Kota Kinabalu, Dato Musa Aman hari ini, Selasa (8/11/2016). Pertemuan ini untuk membahas keselamatan WNI asal Buton. ( Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
Mentri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) melakukan pertemuan dengan Menteri Besar Sabah di Kota Kinabalu, Dato Musa Aman hari ini, Selasa (8/11/2016). Pertemuan ini untuk membahas keselamatan WNI asal Buton. ( Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)
Mentri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) melakukan pertemuan dengan Menteri Besar Sabah di Kota Kinabalu, Dato Musa Aman hari ini, Selasa (8/11/2016). Pertemuan ini untuk membahas keselamatan WNI asal Buton. ( Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, JAKARTA -Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Menteri Besar Sabah Dato Musa Aman di Kota Kinabalu, Selasa (8/11/2016) hari ini.

Dalam pertemuan tersebut Menlu menyampaikan keprihatinannya terhadap terulangnya kembali penculikan atas 2 WNI yang bekerja di kapal penangkap ikan Malaysia pada 5 November 2016.

Dua WNI tersebut merupakan warga Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan nomor kapal SSK 00520 F (Kapten WNI asal Buton) dan kapal kedua: SN 1154/ 4F (Kapten WNI juga asal Buton). Keduanya merupakan WNI yang bekerja secara legal di kapal penangkap ikan Malaysia.

Dalam kesempatan ini Menlu juga mengulang kembali permintaan yang pernah disampaikan sebelumnya agar Pemerintah Malaysia memberikan jaminan keselamatan bagi sekitar 6.000 WNI yang bekerja di kapal-kapal penangkap ikan Malaysia.

Menteri Besar Sabah yang didampingi oleh Komandan Eastern Sabah Security Command (ESSCOM), Mayjen Wan Abdul Bari menanggapi permintaan Menlu. Pihaknya menyampaikan dapat memahami sepenuhnya keprihatinan tersebut.

“Keduanya mengakui adanya keperluan meningkatkan mekanisme pengamanan perairan yang ada saat ini,” ujar Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi, Selasa (8/11/2016).

Pertemuan kedua pejabat ini menyampaikan akan menggunakan beberapa pendekatan baru antara lain dengan mewajibkan pemilik kapal melengkapi kapal dengan peralatan Automatic Identification System (AIS).

“Serta melakukan sosialisasi langkah pengamanan pelayaran kepada majikan dan para ABK kapal, membangun mekanisme quick response yang lebih baik serta membuat safety point di sejumlah pulau kecil di sekitar perairan Sabah,” lanjut Iqbal.

Terkait dengan penculikan WNI Buton di perairan Sabah Malaysia Pemerintah Indonesia telah berbicara dengan Menlu
Malaysia serta meminta untuk membantu pembebasan. (A)

 

Repoter: Rizki Arifiani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini