Merajut Bingkai NKRI Lewat Program Siswa Mengenal Nusantara di Sultra

184
Merajut Bingkai NKRI Lewat Program Siswa Mengenal Nusantara di Sultra
PERTUKARAN PELAJAR - Tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggagas program Siswa Menenal Nusantara (SMN) tahun 2019, melalui pertukaran siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berasal dari berbagai sekolah di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Program ini berlangsung sejak tanggal 16 - 24 Agustus 2019. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Tiga perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggagas program Siswa Menenal Nusantara (SMN) tahun 2019, melalui pertukaran siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berasal dari berbagai sekolah di Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Program ini berlangsung sejak tanggal 16 – 24 Agustus 2019.

Ketua Panitia SMN 2019 Sultra-Bangka Belitung, Resna Handayani mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program BUMN Hadir untuk Negeri dan juga sekaligus peringatan HUT RI ke 74. Kegiatan tersebut rutin dilakukan setiap tahun sejak tahun 2015.

“Pada tahun ini, penyelenggaran BUMN Hadir untuk Negeri, ANTAM sebagai koordinator dan didukung oleh PT Asuransi Jasindo dan PT Indofarma,” kata Resna dalam sambutannya di acara penutupan acara SMN 2019 di Plaza Inn Hotel Kendari, Sabtu (24/8/2019).

Baca Juga : Siswa Mengenal Nusantara dari Bangka Belitung Kunjungi ANTAM UBPN Sultra

Resna yang juga menjabat sebagai Senior Vice President (SVP) Human Capital and Corporate Social Responsibility (HC and CSR) PT ANTAM Tbk ini menjelaskan, para peserta SMN 2019 di Sultra diseleksi dari semua SMA dan SMK yang ada di seluruh kabupaten di Sultra. Dari 7.000 peserta yang mendaftar, mereka diseleksi menjadi 20 orang siswa ditambah tiga orang siswa diasbilitas.

“Termasuk juga satu orang guru teladan, guru pendamping dan satu orang dari Dinas Pendidikan Sultra. Kemudian dikirim ke Bangka Belitung sejak tanggal 15 sampai dengan 22 Agustus,” jelasnya.

Merajut Bingkai NKRI Lewat Program Siswa Mengenal Nusantara di Sultra

Sementara di Sultra, tiga perusahaan penyelenggara program BUMN Hadir untuk Negeri juga menerima kunjungan SMN dari provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tanggal 16-25 Agustus 2019.

Kegaitan SMN 2019 asal Bangka Belitung dipusatkan di kecamatan Pomalaa, kabupaten Kolaka dengan mengikuti sejumlah kegiatan yang berupa upacara HUT RI ke 74, jalan sehat, menerima materi bela negara.

“Sejumlah kegiatan yang dilakukan antara lain diberikan wawasan sosial budaya melalui pelatihan kesenian, mengenal makanan tradisional dan berinteraksi dengan masyarakat. Termasuk mengunjungi sejumlah SMA di Kendari serta Universitas Halu Oleo, pemberian materi Leadership, kunjungan ke mitra-mitra BUMN, salahsatunya mengunjungi usaha pengrajut mitra PKBL ANTAM di Pomalaa serta mitra binaan perusahaan BUMN lainnya di Kendari,” terang Resna.

Pengenalan Nusantara juga dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada Sultra, kunjungan di lokasi pabrik ANTAM UBPN Sultra termasuk diskusi profil bisnis perushaan. Kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi kantor Asuransi Jasindo dan Indofarma.

Baca Juga : ANTAM Launching Logo Holding Industri Pertambangan di Pomalaa

Resna berharap, program ini dapat menambah wawasan para peserta tentang keanekaragaman masyarakat Indonesia. Pesan penting dari program ini adalah memperluas wawasan bahwa Indonesia bukan hanya Sultra atau Bangka Belitung saja.

“Indonesia terdiri dari banyak pulau dan berbagai etnis. Kita semua sama, tidak ada satupun hal yang bisa membuat kita tidak bersatu. Ini pesan penting program Siswa Mengenal Nusantara. Adik-adik peserta dapat membawa kenangan yang terbaik dari program ini, menularkan pengalamannya kepada anak-anak yang lain di daerahnya,” pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pendidikan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) provinsi Sultra, Andi Asnawati Ahmad mengakui program BUMN Hadir untuk Negeri mampu membentuk paradigram bahwa keberadaanya bukanya hanya untuk mencari keuntungan bisnis semata, akan tetapi hadir untuk membangun masyarakat Indonesia ke arah yang lebih baik. Salahsatunya melalui program Siswa Mengenal Nusantara.

Dia menjelaskan, peserta SMN ini terdiri dari siswa SAM/SMK yang ada berasal dari 17 kabupaten/kota di Sultra. Dimana setiap setiap siswa mewakili daerahnya. Namun untuk kabupaten Konawe dan Konawe Utara, diberi kuota 2 siswa karena daerah mereka baru saja dilanda bencana banjir.

“Kita ingin mengangkat semangat siswa dari dua kabupaten ini karena daerah mereka baru saja dilanda banjir. Kemudian untuk Kolaka, kamu juga beri kuota dua siswa. Karena di sana ada ANTAM yang diharapkan dapat membantu membenahi sekolah yang ada di Kolaka melalui program CSR ataupun kemitraan BUMN yang sudah dibangun selama ini,” katanya.

Menurutnya, mencerdaskan anak bangsa bukan hanya tugas dari institusi pemerintah, tapi menjadi tanggungjawab semua pihak. Sehingga dibutuhkan kolaborasi semua unsur untuk membangun dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.

Sementara itu, Direktur SDM dan Umum PT Asuransi Jasindo Linggarsari Suharto mengaku terharu melihat para peserta yang mampu belajar dengan cepat. Mereka ditempa untuk menjadi generasi sang juara.

“Saya berharap, para peserta akan membawa semua ilmu yang didapat untuk ditularkan kepada adik-adik sekolah di daerahnya. Dan yang terpenting adalah menjaga toleransi,” tandasnya.

Di akhir sesi penutupan acara ini, para peserta menyampaikan pesan dan kesan mereka selama mengikuti program SMN 2019. Maharani Savitri, salah satu siswa SLB asal prvinsi Kepulauan Banka Belitung mengeku senang mengikuti kegiatan tersebut.

“Saya senang, banyak teman baru, belajar dan bermain. Saya cinta Indonesia,” kata Savitri dengan suara terbata-bata.

Baca Juga : Keluarga Besar ANTAM Salurkan Daging Kurban untuk Masyarakat Kolaka

Hal yang sama juga dikatakan Gilang Halipit Adijasa. Dia merasa memiliki keluarga baru selama mengikuti program tersebut. Katanya, selama berada di Pomalaa, mereka disambut hangat oleh masyarakat.

Siswa SMAN 1 Muntok provinsi Bangka Belitung itu merasa sedih karena harus berpisah bersama teman-temannya yang telah bersama dirinya kurang lebih delapan hari.

“Jadi selama kami berada di Sulawesi Tenggara, kami merasakan kehangatan di tengah-tengah masyarakat, dimana mereka menyambut kami dengan hangat, kami seperti orang yang sudah kenal lama, disini juga kami dibina untuk saling bekerja sama dan saling menjaga kekompakan, menanamkan jiwa korsa, disiplin. Dan sekarang saya sangat sedih karena kami semua akan berpisah,” tutur Gilang. (*)

 


Penulis : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini