Merasa Dihambat, Ratusan Simpatisan Raup “Kepung” Kantor DPRD Konut

88
Merasa Dihambat, Ratusan Simpatisan Raup “Kepung” Kantor DPRD Konut
Ratusan simpatisan salah satu anggota DPRD kabupaten Konawe Utara (Konut), Raup mendatangi kantor DPRD setempat pada Kamis (20/8/2015). (Murtaidin/ZONASULTRA.COM)
Ratusan simpatisan salah satu anggota DPRD kabupaten Konawe Utara (Konut), Raup mendatangi kantor DPRD setempat pada Kamis (20/8/2015). (Murtaidin/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Ratusan simpatisan salah satu anggota DPRD kabupaten Konawe Utara (Konut), Raup mendatangi kantor DPRD setempat pada Kamis (20/8/2015). Massa meminta kejelasan proses pengunduran diri Raup dari kursi legislatif. Dalam aksinya, mereka menduga ada konspirasi untuk menghambat Raup maju dalam Pilkada Desember mendatang.

Massa yang sampai di kantor DPRD Konut, di Wanggudu sekitar pukul 10.00 Wita ini langsung meminta agar ketua DPRD, Jefri Prananda segera menanda tangani surat pemunduran diri Raup yang telah empat pekan disodorkan ke sekretariat dewan.

“Sudah jelas bahwa tidak ada alasan bagi ketua DPRD untuk menunda menandatangani surat pemunduran diri Raup dari kursi dewan, apalagi surat tersebut sudah lama diserahkan,” teriak Yen Latorumo, salah satu korlap aksi, Kamis (20/8/2015).

Usaha para simpatisan ini sedikit tak membuahkan hasil. Pasalnya ketua DPRD tidak berada di kantor karena sedang menghadiri pembukaan kegiatan olahraga di Kecamatan Oheo. Namun dua pimpinan DPRD yakni I Made Tarubuana dan H Sudiro masih berada di tempat dan bersedia menemui para demonstran.

Di hadapan massa, Made Tarabuana mengatakan, berkas pemunduran diri Raup telah ditandatangani kedua wakil ketua itu. Namun, ketua DPRD sendiri belum menandatanganinya. Konsultasi terakhir besok (Jumat) berkas itu sudah selesai.

“Saya sudah konsultasi dengan sekwan, katanya paling terlambat hari Jumat besok surat pemunduran diri Raup sudah ada,”ucap politisi PDI-Perjuangan ini.

Tidak hanya wakil ketua DPRD yang menemui masa, beberapa anggota DPRD yang hadir juga ikut menenangkan massa yang terlihat emosi. Salah satunya Nurtan Jaya. Di depan massa aksi, ia menuturkan bahwa pemunduran diri anggota masuk dalam ranah pimpinan. Karena jika surat pemunduran diri Raup dapat ditanda tangan oleh anggota, maka hal itu pasti sudah lama selesai.

“Kami atas nama lembaga akan memfasilitasi agar surat pemunduran dirinya (Raup) segera ditandatangani. Soal mekanisme nanti akan dipelajari,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Ketua Komisi A DPRD Konut, Rasmin Kamil yang juga turut menenangkan massa aksi menyampaikan surat pemunduran diri Raup sebenarnya sudah bisa diproses karena unsur pimpinan bersifat kolektif kolegial.

Mendengar jawaban beberapa anggota, para massa simpatisan tidak merasa puas. Melihat situasi ini, salah satu politisi asal Hanura, Samir mengambil inisiatif agar berkas pemunduran diri yang belum ditandatangani itu dibawakan ke hadapan ketua DPRD.

“Ketua DPRD itu ada di Kecamatan Oheo sekarang. Untuk itu, ambilkan kita rekomendasi itu untuk kita bawakan kepada ketua untuk segera ditanda tangani,” ucapnya.

Enam anggota DPRD Konut akhirnya menuju Kecamatan Oheo, tempat Ketua DPRD Konut berada. Keenam anggota dewan Konut itu adalah I Made Tarubuana, Rasmin Kamil, Samir, Nurtan Jaya, Nuriadi, Najamudin dan Makmur. Sesampainya di Kecamatan Oheo, enam anggota dewan tersebut langsung melakukan rapat tertutup bersama Ketua DPRD Konut, Jefri Prananda di kantor Camat Oheo.

Rapat tertutup itu, terlihat cukup alot. Pasalnya, Ketua DPRD Konut tidak serta merta langsung menandatangani surat pemunduran diri Raup. Namun, berselang sekitar satu jam akhirnya surat pemunduran diri Raup ditandatangani. Dengan syarat Ketua DPRD Konut, meminta berita acara yang harus ditandatangani oleh ke enam anggota dewan.

Anggota DPRD Konut kembali ke kantor DPRD Konut di mana ratusan massa aksi masih menunggu. Di depan para demonstran, Ketua Komisi A, Rasmin Kamil menyampaikan jika surat pemunduran diri Raup telah ditandatangani. Selanjutnya, surat tersebut akan ditindaklanjuti oleh sekretariat dewan yang kemudian dilanjutkan ke bupati.

Mendengar penjelasan itu, ratusan massa aksi, sekitar pukul 16.00 Wita membubarkan diri dengan tertib.

 

Penulis : Murtaidin
Editor : Rustam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini