Minimalisir Isu Sara, Kery Imbau Masyarakat Jaga Toleransi Beragama

106
BANTUAN - Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa kembali menyalurkan bantuan untuk dua rumah ibadah, yakni bantuan renovasi Pura dan Gereja di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)
BANTUAN - Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa kembali menyalurkan bantuan untuk dua rumah ibadah, yakni bantuan renovasi Pura dan Gereja di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

BANTUAN - Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa kembali menyalurkan bantuan untuk dua rumah ibadah, yakni bantuan renovasi Pura dan Gereja di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM) SOSIALISASI – Jelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2018 mendatang, berbagai isu sudah mulai dihembuskan oleh oknum-oknum yang ingin memecah persatuan dan kesatuan masyarakat khususnya di Konawe dengan tujuan tertentu. (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Jelang pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2018 mendatang, berbagai isu sudah mulai dihembuskan oleh oknum-oknum yang ingin memecah persatuan dan kesatuan masyarakat khususnya di Konawe dengan tujuan tertentu.

Untuk meminimalisir potensi muncul isu Suku, Agama, dan Ras (SARA ) di Konawe, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu murahan.

BACA JUGA :  Kunjungi Konawe, Mentan Amran Pastikan Pupuk Subsidi Aman

“Saya percaya masyarakat Konawe adalah masyarakat yang cerdas, yang tidak mudah diprovokasi dengan isu-isu murahan,” kata Kery di sela-sela penyerahan bantuan rumah ibadah di aulah rapat Kecamatan Uepai, Selasa (12/9/2018).

Ia menyadari, wilayah yang dipimpinnya itu dihuni oleh berbagai suku dan agama yang berbeda, dan sewaktu-waktu isu SARA akan mudah dimanfaat segelintir orang untuk memecah tali persaudaraan yang selama ini terjaga dengan baik antar sesama pemeluk agama.

Di kesempatan itu, bakal calon (Balon) Bupati Konawe periode kedua itu mengaku, sangat bangga dengan apa yang dilakukan oleh mayoritas umat nasrani di Desa Olo-oloho, Kecamatan Uepai yang telah bahu membahu berswadaya membangun masjid yang merupakan rumah ibadah umat islam.

BACA JUGA :  Mentan Amran Sebut Konawe Harus Jadi Penghasil Pangan Terbesar di Indonesia

“Hal ini merupakan contoh yang patut kita ikuti dan kita jadikan tauladan, karena meskipun 95 persen warganya beragama kristen tapi mereka mau berswadaya membangun masjid. Ini adalah bukti bahwa kita semua mencintai tanah Konawe,” tegasnya.

Kery meminta agar tidak ada lagi pengelompokan suku di kalangan masyarakat, sebab seseorang yang lahir dan mencari nafkah di tanah Konawe maka dia adalah orang Konawe.

“Jangan lagi ada orang bugis, orang bali, orang jawa, dan orang tator. Tapi kita semua adalah orang Konawe, dan akan terus menjaga stabilitas keamanan di Konawe,” tambah Kery. (A)

 

Reporter : Restu Tebara
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini