Miris, Kekerasan Terhadap Anak di Kendari Terus Meningkat

141
Miris, Kekerasan Terhadap Anak di Kendari Terus Meningkat
DISKUSI BEDAH KASUS. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kendari menggandeng Rumpun Perempuan Sultra, P2TP2A, dan Polres Kendari menggelar diskusi beda kasus untuk mencari solusi terhadap penanganan korban kekerasan pada perempuan dan anak di Hotel Zenith Kendari, Jumat (29/9/2017). (Sitti Nurmalasari/ ZONASULTRA.COM)

Miris, Kekerasan Terhadap Anak di Kendari Terus Meningkat DISKUSI BEDAH KASUS – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kendari menggandeng Rumpun Perempuan Sultra, P2TP2A, dan Polres Kendari menggelar diskusi beda kasus untuk mencari solusi terhadap penanganan korban kekerasan pada perempuan dan anak di Hotel Zenith Kendari, Jumat (29/9/2017). (Sitti Nurmalasari/ ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kendari mencatat kasus kekerasan terhadap anak di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Direktur LBH Kendari Anselmus A.R Masiku mengatakan, hingga September 2017 ini, pihaknya telah menangani kasus kekerasan terhadap anak sebanyak 11 kasus.

Padahal, jika dibandingkan tahun lalu hanya terdapat 6 kasus saja. Kata dia, peningkatan jumlah kekerasan terhadap anak tahun ini didominasi oleh kasus kekerasan seksual.

Kata dia, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menekan angka tersebut adalah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan diskusi untuk mencari solusi penyelesaian. Karena jika upaya antisipasi dilakukan saat kasus sudah terjadi, itu akan sulit dilakukan.

“Biasanya dari diskusi itu muncullah laporan atau aduan jika telah terjadi kekerasan seksual dan lainnya,” kata Ansel kepada ZONASULTRA.COM di Kendari, Jumat (29/9/2017).

Menurutnya, tidak mesti harus ada laporan kekerasan terhadap anak dan perempuan terlebih dahulu baru melakukan upaya pencegahan. Jelasnya, harus ada sistem yang bisa mencegah, agar tidak ada lagi laporan atau paling tidak meminimalkan kemungkinan akan terjadinya kekerasan.

Hal paling penting dan sangat dibutuhkan adalah kemauan baik dari pemerintah untuk peduli dengan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan. Meskipun, niat baik itu hadir dalam wujud Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), tetapi tidak bisa hanya disatu bidang saja. Keterlibatan semua elemen mulai dari Walikota, DPRD, stakeholder, organisasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan dalam menekan angka kekerasan.

Olehnya itu, LBH Kendari menggandeng Rumpun Perempuan Sultra, P2TP2A, dan Polres Kendari menggelar diskusi beda kasus untuk mencari solusi terhadap penanganan korban kekerasan pada perempuan dan anak di Hotel Zenith Kendari, Jumat (29/9/2017).

“Sebenarnya kami ingin mencari solusi supaya tidak ada lagi peningkatan kasus kekerasan perempuan dan anak. Khususnya kekerasan seksual terhadap anak,” katanya. (B)

 

Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini