Motor yang Diduga Sebagai Barang Bukti Kasus Pencurian Hilang di Polsek

656
Motor yang Diduga Sebagai Barang Bukti Kasus Pencurian Hilang di Polsek
BARANG BUKTI - Barang bukti sebuah sepeda motor merek yamaha jenis CBR, kasus pencurian bensin diduga telah hilang di Kepolisian Sektor (Polsek) Mandonga setelah satu hari diamankan. (Fadli/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Barang bukti sebuah sepeda motor merek yamaha jenis CBR, kasus pencurian bensin diduga telah hilang di Kepolisian Sektor (Polsek) Mandonga setelah satu hari diamankan.

Kasus tersebut bermula saat warga Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Saharuddin (49), memergoki seorang yang tak dikenal sedang mengendap-endap di tempat penyimpanan puluhan botol dan jerigen bensin eceran, Sabtu (10/8/2019) sekitar pukul 03.30 wita.

Pria yang kerap disapa Oher ini mengaku, saat itu pelaku pencurian tersebut sedang memasukkan bensin curiannya di dalam tangki motor, namun karena ketahuan, pelaku langsung berusaha melarikan diri dengan menggunakan motornya itu. Tapi berhasil dicegat.

Baca Juga : Oknum Polisi di Polda Sultra Gelapkan Barang Bukti Rp900 Juta

“Anak saya juga yang kebetulan ada saat itu, mencegat dari depan, saya lalu tarik kunci motornya, tapi dia berhasil lolos lalu melarikan diri. Akhirnya, motor pelaku ditinggal, kemudian saya bawa ke rumah,” ungkap Oher saat ditemui di warung bensinnya, Rabu (21/8/2019).

Kata Oher, saat itu sekitar 10 botol bensin sudah kosong dari botolnya. Namun, dirinya resah, pasalnya kejadian ini sudah sering kali dialaminya, sehingga ia merugi hingga jutaan rupiah. Karena itu, ia mengaku geram dan melaporkan kasus itu ke polisi.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Selanjutnya, pagi itu, istri Oher, Zainab Anwar selaku Ketua RT di sana menghubungi anggota Bhabinkamtibmas untuk melaporkan kejadian itu. Dua orang polisi langsung datang menjemput motor itu lalu membawanya ke Mapolsek Mandonga.

Ia pun ikut bersama suaminya ke kantor polisi. Saat itu, dia meminta untuk membuat surat laporan dan dilakukan berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap dirinya, namun, kata Oher, pihak aparat menolak dengan berbagai alasan.

“Mereka hanya bilang, nomorku sudah mereka simpan, kalau pelaku datang di sini (warung) arahkan ke Polsek saja. Saya heran, bahkan mereka tidak mau mencari pelaku,” katanya.

Sekitar dua hari berikutnya, orang yang mengaku sebagai paman pelaku, menghubungi Oher, agar masalah ini bisa diatur damai. Namun dia menolak permintaan itu, sebab kasus ini sudah ditangani kepolisian.

“Saya tidak mau atur damai. Karena bensin saya sudah sering kali dicuri, tapi baru ini pelakunya bisa tahu. Makanya kami mau teruskan ini ke ranah hukum,” tegasnya.

Selanjutnya, sekitar satu minggu kemudian, Oher mengaku ditelpon oleh anggota Polsek Mandonga, bahwa motor yang sempat diamankan itu hilang sehari setelah diamankan. Dia pun mengaku kaget, dan menilai hal ini sangat janggal.

“Tidak masuk akal barang bukti hilang di kantor polisi. Ini juga aneh kenapa nanti sudah seminggu baru kami dihubungi, diberitahu motor itu hilang,” terang Oher heran.

BACA JUGA :  Dua Pria Tak Dikenal Bobol Rujab Ketua Pengadilan Tinggi Sultra

Pada Selasa 19 Agustus 2019, Oher bersama pedagang bensin lain, mendatangi Mapolsek Mandonga untuk mempertanyakan kejanggalan ini. Hasilnya, kata Oher, polisi baru akan mencari pelaku beserta barang bukti tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Polsek Mandonga AKP Jupen Simanjuntak mengaku baru mengetahui informasi itu Selasa 19 Agustus 2019, usai korban mengadukan keluhan ini di Mapolsek.

Menurutnya, motor itu bukan barang bukti, sebab belum ada laporan polisi yang dibuat oleh korban. Kalau barang bukti, kendaraan roda dua itu digembok dan diletakkan di tempat yang lebih aman.

Baca Juga : Tangkap Mahasiswa Pelaku Pencurian, Polsek Poasia Amankan 15 Unit Motor Vixion

Jupen mengaku, saat motor itu digiring ke Mapolsek, hanya ada Ketua RT dan Bhabinkamatibas, saat itu mereka fokus tangani kasus penganiayaan.

“Pagi itu pukul 08.00 wita, anggota kami yang piket sedang menangani kasus penganiayaan, ada orang yang diparangi telinganya. Jadi perkiraan saya motor ini 90 persen diambil oleh pelaku,” bebernya saat dikonfirmasi, Rabu (21/8/2019).

Jupen mengaku dirinya lupa dengan kasus tersebut. Pihaknya, baru akan mencari keberadaan kendaraan yang diduga keras sebagai tempat menampung bensin hasil curian pelaku. (a)

 


Kontributor : Fadli Askar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini