ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Minggu (17/3/2019), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai melaksanakan pelipatan dan penyortiran surat suara di gudang logistik KPU yang bertempat di Aula kantor Kecamatan Tirawuta.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Ketua Bawaslu Koltim, Rusniyati Nur Rakibe, Perwakilan Polsek Rate-rate, Aitu Muhammad Rofi’i.
Surat suara yang dilipat hari ini adalah surat suara presiden dan wakil presiden. Pelipatan dimulai pada pukul 14.00 wita. Petugas pelipat logistik pemilu 2019 itu didominasi dari kalangan perempuan.
Dari jumlah wanita yang ikut melipat, ada satu nenek dengan 10 orang cucu ikut ‘berburu’ rezeki. Hamia itulah namanya. Ia merupakan warga Desa Orawa, Kecamatan Tirawuta.
Hamia yang kini berusia 60 tahun tersebut mengaku baru pertama kali melakoni pekerjaan melipat surat suara. Itu pun dilakukan sebatas mencoba-coba demi mengisi waktu kosong.
“Kalau selama ini saya dan suami saya hanya selalu di kebun. Jauh di gunung. Kami berkebun merica. Sekarang ini, buah merica kurang bagus. Banyak yang sudah mati, “katanya.
Hamia mengaku, datang ke tempat pelipatan surat suara setelah diajak oleh anak kandungnya yang bernama Nurmianti.
Nantinya, hasil yang didapatkan akan digunakan Hamia untuk membeli beras serta kebutuhan lainnya. Itu pun jika ada kelebihan dari upah jerih payahnya yang didapatkan.
“Saya tidak mau bergantung pada anak-anak. Anak saya ada enam orang. Saya tidak tau apakah saya bisa melanjutkan terus sampai waktu melipat selesai semuanya. Saya liat saja nanti. Kalau memang masih mampu saya lanjutkan.Tapi kalau tidak bisa cukup sampai hari ini saja,”ucap Hamia.
Meski baru menggeluti, namun Hamia tampak mahir dalam hal melipat surat suara. Setelah mendapat pemahaman tata cara melipat surat suara, Ia pun bisa melakukannya dengan sempurna.
Ketua KPU Koltim, Suprihaty Prawaty Neng Tias mengatakan, untuk pelipatan dan penyortiran surat suara, KPU Koltim melibatkan 100 orang tenaga warga masyarakat yang ada disekitar Tirawuta.
Untuk regulasi pembayaran tenaga lipat masih mengacu pada pagu anggaran yang lama.
“Tadi ini kami memberikan harga pelipatan untuk surat suara presiden dan wakil presiden 50 rupiah. Sedangkan untuk DPD, DPR RI, DPR Provinsi dan DPR Kabupaten Itu Rp 100. Tapi ini masih mau direvisi sebab masih mengacu pada pagu lama. Insha Allah kalau pembayaran nanti kita akan mengikut acuan yang sudah direvisi, “ungkapnya.
KPU Koltim sendiri tetap mengacu pada jadwal deadline yang telah ditentukan yakni 30 maret dalam hal penyelesaian pelipatan dan penyortiran surat suara.
“Meskipun demikian kami tetap mengupayakan rampung semua sebelum tanggal tersebut, “ujar mantan pendamping PNPM kecamatan Ranomeeto Barat tersebut. (a)
