Oheo meminta agar seluruh pengurus Golkar untuk segera menyatu. Kepada pengurus yang belum mau menentukan sikap, dirinya mengaku tidak akan ambil pusing dan tidak akan meminta pendapat mereka. <
Oheo meminta agar seluruh pengurus Golkar untuk segera menyatu. Kepada pengurus yang belum mau menentukan sikap, dirinya mengaku tidak akan ambil pusing dan tidak akan meminta pendapat mereka.
Saya tidak ada urusan dengan mereka (DPD II yang belum menentukan sikap). Yang jelasnya, mekanisme organisasi kalau kepengurusan sudah habis masa kerjanya maka harus segera musda (musyawarah daerah). Kalau ada yang tidak mau musda, maka kita akan tunjuk Plt sesuai dengan aturan organisasi, tegas Oheo melalui telepon selulernya, Sabtu (14/3/2015).
Oheo menegaskan kepada seluruh DPD II bahwa Golkar bukan milik mereka ataupun milik ketua. Pengurus di daerah harus tahu bahwa akta pendirian organisasi Partai Golkar ada di Jakarta maka akta tersebut memberikan mandat kepada pengurus DPP yang disahkan oleh negara untuk melaksanakan musda.
Kalau ada yang tidak mau, maka Oheo akan buat sendiri musda karena yang diterima pemerintah adalah Golkar kubu Agung. Setelah pengesahan kepengurusan, maka inilah yang akan kita kirim ke KPU pusat dan kemudian KPU pusat akan bersurat ke seluruh KPUD di Indonesia bahwa kepengurusan Agung Laksono yang telah dilegitimasi oleh Negara, tambahnya.
Dia menegaskan, setelah pihaknya menggelar musda di tingkat DPD I, pihaknya akan tetap jalan terus kendati ada yang tidak mau bergabung. Dia yakin, KPU akan menerima kepengurusan versi Agung.
Menurut Oheo, jika ada pengurus di daerah yang tidak paham, dia persilakan untuk kembali membaca AD/ART. Bagi mereka yang paham, harus bisa menganalisa keadaan untuk mengambil sikap.(*/Taslim)
