OJK Catat Terjadi Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan

230
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks literasi keuangan mencapai 38,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen. Hal tersebut berdasarkan data Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLK) ketiga tahun 2019.

Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tenggara (OJK Sultra) Mohammad Fredly Nasution mengatakan angka tersebut meningkat dibanding hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7 persen dan indeks inklusi keuangan 67,8 persen.

Dengan demikian dalam tiga tahun terakhir terdapat peningkatan pemahaman keuangan (literasi) masyarakat sebesar 8,33 persen, serta peningkatan akses terhadap produk dan layanan jasa keuangan (inklusi keuangan) sebesar 8,39 persen.

Namun yang perlu menjadi perhatian adalah gap antara indeks inklusi dan literasi keuangan mencapai 38,16 persen. Artinya hampir 40 persen pengguna produk industri jasa keuangan tidak paham atau belum memiliki pemahaman yang baik terhadap produk atau layanan yang digunakan.

Selain itu, indeks inklusi keuangan syariah sebesar 9,10 persen dengan indeks literasi keuangan syariah sebesar 8,93 persen. Peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan syariah belum optimal. Padahal Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia.

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Berdasarkan data BPS, khusus untuk Sultra dengan jumlah penduduk beragama muslim mencapai 95,12 persen. Kemudian, berdasarkan riset dari State of the Global Islamic Economy Report tahun 2019, industri halal masih menyimpan potensi besar yaitu sebesar 2,2 triliun dolar Amerika.

“Potensi industri halal ini terdiri dari halal food, fesyen, media, tourism, pharmacy, cosmetics, dan umrah,” kata dia melalui siaran pers, Minggu (9/8/2020).

Kata dia, industri ini akan tumbuh pesat jikalau ada dukungan pemerintah, regulator serta stakeholder untuk mengembangkan industri keuangan syariah baik melalui literasi dan inklusi keuangan di dalamnya.

Menurutnya, pengguna produk atau layanan keuangan syariah bukan hanya penduduk beragama muslim, akan tetapi dapat menjangkau dan bermanfaat bagi semua kalangan seperti contoh saat ini London (Inggris) menjadi salah satu pusat keuangan syariah dunia.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Untuk itu, salah satu upaya mendorong dan mengembangkan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat, OJK menyelenggarakan Kelas Duta Inklusi dan Literasi Keuangan (Dilan Class) melalui Komunitas Learning Center binaan OJK Provinsi Sultra.

Kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu, 5 Agustus 2020 secara virtual tersebut, mengusung tema Keuangan Syariah untuk Semua. Dengan harapan, saat terjadi peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, sehingga kelak Indonesia menjadi pusat keuangan syariah.

OJK Sultra akan terus berupaya menyelenggarakan Dilan Class untuk memberikan manfaat khususnya mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui literasi keuangan di Bumi Anoa demi kemajuan daerah dan Indonesia. (b)

 


Reporter: Sitti Nurmalasari
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini