Paus Sperm Whale Ditemukan Mati Terdampar di Perairan Wakatobi

1006
Paus Sperm Whale Ditemukan Mati Terdampar di Perairan Wakatobi
PAUS SPERM WHALE -Seekor paus Sperm Whale ditemukan terdampar di perairan Desa Kapota, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/11/2018). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Seekor paus Sperm Whale ditemukan terdampar di perairan Desa Kapota, Kecamatan Wangiwangi Selatan (Wangsel), Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (19/11/2018). Paus itu ditemukan dalam keadaan membusuk.

“Panjangnya 9,5 meter, beratnya tidak terukur, melihat kondisi yang hancur kira-kira sudah dua minggu paus itu mati,” kata Saleh Hanan dari Yayasan Wakatobi saat dikonformasi melalui layanan WhatsApp.

“Kemarin hari Minggu (18/11/2018) sekira jam 5 sore dilaporkan oleh warga setempat,” tambah pria yang bergelut di bidang konservasi itu.

Menurut Saleh, sejumlah mahasiswa sekolah perikanan sudah mengambil sampel plastik dari perut mamalia raksasa itu untuk diteliti. Sebab, banyak sampah yang telah dimakan paus tersebut.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Paus Sperm Whale Ditemukan Mati Terdampar di Perairan WakatobiDalam perut paus ditemukan botol, penutup galon, sandal, botol parfum, bungkus mi instant, gelas minuman, tali rafia, karung terpal, kantong kresek, dan lain-lain.

“Pausnya sudah mati jadi yang dilakukan mengambil titik koordinat, mengukur panjang, dan karena ususnya mulai terurai, tim mengambil sampah dari dalam perutnya sebagai bahan kajian penyebab kematiannya,” ujar Saleh.

Tambahnya, kasus paus mati terdampar dan ditemukan sampah dalam lambungnya secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa terjadi disorientasi navigasi paus yang sampai tidak mampu membedakan makanan dan non makanan, atau habitatnya sudah tercemar sampah

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Sementara Tika dari WWF, MPA and Biodiversity Officer mengatakan, paus itu akan dikubur besok dan nanti tulangnya dijadikan specimen di Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan Wakatobi.

“Sekarang proses pemilahan jenis sampah yang didapat dalam perut. Berat basah sampah plastik 5,9 kg, kira-kira penyebab kematiannya apa belum bisa dipastikan.
Karena ditemukan masyarakat juga sudah dalam keadaan mati dan bagian perut sudah terurai,” ujarnya. (b)

 


Kontributor: Nova Ely Surya
Editor: Jumriati

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini