ZONASULTRA.COM, KENDARI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Sulawesi Tenggara (Sultra) menutup pendaftaran calon gubernur pada Juni 2017 lalu. Hasilnya ada 10 figur yang mendaftar sebagai calon gubernur dan 1 calon wakil gubernur.
Para figur tersebut adalah Hugua, Rusman Emba, Rusda Mahmud, Abdul Rahman Farisi, Supomo, Tina Nur Alam, Lukman Abunawas, Ridwan Bae, Asrun, Ali Mazi. Sedangkan yang resmi mendaftar sebagai calon wakil gubernur adalah Sjafei Kahar.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Sultra, Nursalam Lada mengatakan sebelum semua nama itu dikirim ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) maka dalam waktu dekat ini DPD PDIP Sultra akan melakukan pemetaan politik masing-masing figur. Pemetaan itu akan menjadi referensi DPP dalam pengambilan keputusan.
“Kami akan melakukan klarifikasi beberapa hal terhadap bakal calon (balon) yang mendaftar di PDIP, kami akan undang ke Kantor DPD, tentunya salah satunya terkait kesiapan partai koalisi,” ujar Nursalam yang juga Wakil Ketua DPRD Sultra di Kendari, Selasa (4/7/2017).
Selain itu, akan dilakukan survei oleh salah satu lembaga survei yang direkomendasikan DPP PDIP. Dana survei itu ditanggung secara gotong royong oleh para balon gubernur. Misalnya dalam satu daerah ada 14 balon kepala daerah dan biaya lembaga survei Rp. 140 juta maka masing-masing balon kepala daerah harus menanggung Rp. 10 juta.
Kata Nursalam, mengenai siapa yang punya kans kuat mendapatkan dukungan PDIP belum dapat diketahui karena merupakan kewenangan DPP. Namun demikian semua memiliki peluang yang kuat meskipun salah satu dari balon gubernur yang mendaftar adalah Ketua PDIP Sultra Hugua.
PDIP memiliki 5 kursi di DPRD Sultra. Untuk dapat mengajukan calon gubernur PDIP masih membutuhkan 4 kursi koalisi. Berdasarkan undang-undang, syarat minimal kursi pencalonan gubernur Sultra adalah 9 kursi atau 20 persen dari 45 kursi yang ada di DPRD Sultra. (B)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma
Editor : Tahir Ose
