Pekerja Asing di Kawasan Industri di Konawe Bisa Picu Konflik Sosial

132

ZONASULTRA.COM, UNAAHA– Banyaknya tenaga kerja asing dari negara Tingkok yang kini bekerja di kawasan mega Industri Nikel di Kecamatan Morosi dan Bondoala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), akan menjadi bom waktu munculnya konflik sosial.

Ratusan bahkan ribuan masyarakat yang tidak terakomodir bekerja di perusahaan yang saat ini dijalankan oleh PT. Virtue Dragon, investor asal Cina itu akan menimbulkan kecemburuna sosial. Apalagi tenaga kerja asing ini bukanlah tenaga skill, melainkan buruh kasar yang tidak tahu berbahasa Indonesia.  (Baca Juga : Wah! Ratusan Tenaga Kerja Asing “Serbu” Kawasan Industri di Konawe)

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lumbung Informasi Rakyat (Lira) Konawe, pun mendesak Bupati Konawe Kerry Saiful Konggoasa agar berani mengambil sikap tegas terhadap kondisi saat ini.

“Saat kami bersama Polres Konawe, Disnakertrans dan beberapa instansi lainnya turun melakukan pengecekan, memang di sana sudah sangat memprihatinkan, ratusan tenaga kerja asing ini bukan tenaga teknis, melainkan jadi buru kasar,” kata Bupati Lira Konawe, Rolansyah, Senin (5/10/2015).

Seharusnya kata dia, Bupati Konawe berani mengambil sikap tegas, sebab jika ini terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan konflik sosial akan terjadi di kawasan Mega Industri itu. (Baca Juga : Nakertrans Konawe: 300 Tenaga Kerja Asing Masuk Secara Ilegal)

Selain itu, janji manis bupati tentang tujuan adanya mega Industri yang akan mengsejahterakan masyarakat hanyalah isapan jempol belaka.

Sebelumnya, Bupati Konawe mengatakan sangat banyak masyarakat yang bisa bekerja sebagai sopir truk, tukang cuci, tukang masak dan tukang potong besi. Tetapi kenapa pihak perusahaan (PT. Virtu Dragon) justru menggunakan tenaga kerja asing yang nota bene tidak tahu berbahasa Indonesia.

“Apakah masyarakat Konawe hanya menjadi penonton saja, dan setiap harinya makan debunya, sementara yang menikmati kekayaan alamnya itu orang asing,” tanya Rolansyah.

Menurut Rolansyah, jika Bupati Konawe tidak berani mengambil langkah tegas, maka gerakan apapun yang dilakukan masyarakat Konawe, itu hanya akan sia-sia saja. Dengan begitu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pemimpinnya pelan-pelan akan berkurang.

Saat ini tercatat ada sekitar 400 lebih pekerja asing dari negara Tingkok bekerja di kawasan Industri nikel di Konawe. 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini