Pemasangan Interkoneksi Jaringan Listrik Baubau-Butur Terhambat, Ini Kendalanya

35

Hal itu diungkap Ketua komisi II DPRD Butur Harwis Hari setelah rombongan komisi II melakukan konsultasi pada PLN Makasaar, baru-baru ini. Dikatakan, PLN Baubau mempunyai rencana untuk melakukan sist

Hal itu diungkap Ketua komisi II DPRD Butur Harwis Hari setelah rombongan komisi II melakukan konsultasi pada PLN Makasaar, baru-baru ini. Dikatakan, PLN Baubau mempunyai rencana untuk melakukan sistem interkoneksi aliran listrik. Namun rencana tersebut tertunda karena mau tidak mau harus melewati hutan lindung. 
“Kalau jaringan Ereke-Kambowa sudah tersambung, maka tinggal interkoneksi dengan PLN Baubau, tapi kendalanya ada pemasangan jaringan yang melewati hutan Lambusango,” kata Harwis Hari saat ditemui di kantornya, Senin (16/3/2015). 
Seperti diberitakan sebelumya, kecamatan Kambowa dan Bonegunu selama hampir sepuluh tahun, aliran listrik baru menyala hanya 6 jam per hari. 
Terkait adanya permintaan dari masyarakat agar daya listrik dapat ditingkatkan, Harwis mengaku pihak PLN belum bisa mengabulkan karena alasan terbatasnya kuota BBM untuk mesin diesel yang beroperasi di Bonegunu.
“PLN bisa saja dikasi menyala sesuai dengan permintaan masyarakat selama 12 jam. Hanya saja persoalan kesiapan bahan bakar, karena kuota bahan bakar yang disiapkan kurang,” ujar legislator Golkar ini.
Untuk mengatasi kendala itu, pihak legislatif akan mendorong Pemda Butur bersama pihak PLN Baubau untuk secepatnya menyelesaikan segala hal yang dibutuhkan untuk dapat melakukan penyambungan jaringan yang melewati hutan Lambusango.
“Solusinya harus diselesaikan dulu kendala penyambungan di Lambusango, maka akan kembali mendorong pemerintah bekerjasama dengan pihak PLN Baubau untuk menyelesaikan itu semua,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan anggota komisi II, Alias Dadi Agusman. Kata dia, dewan akan berusaha mendorong sistem interkoneksi ini dapat terwujud, dengan segera mungkin persoalan pemasangan jaringan di hutan lindung Lambusango dikonsultasikan dengan pihak terkait. 
Alias mengungkapkan, anggaran pemasangan listrik interkoneksi itu berasal dari APBN.”Kalau sudah tidak ada lagi kendala, maka anggaran pemasangan ini dianggarkan pada APBN 2016. Jadi dimungkinkan 2016 akan normal,” kata politisi Gerindra ini.
Dadi, panggilan akrabnya mengharapkan kepada masyarakat agar bersabar, karena DPRD dan Pemda terus berupaya menyelesaikan masalah listrik tersebut.(Darso)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini