Pembongkaran 1 Rumah di Kolut, Ini Penjelasan Pemilik Lahan

1672
Rifai, warga Desa Kasumeto
Rifai

ZONASULTRA.COM, LASUSUA– Rifai, warga Desa Kasumeto, Kecamatan Pakue Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) membantah jika dirinya tidak terlibat dalam pembongkaran satu rumah milik Iksan, warga setempat akibat beda pilihan saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Pada Minggu (3/11/2019).

Bantahan tersebut guna merespon pernyataan dari Iksan, bahwa yang menyuruh tetangganya untuk membongkar rumahnya adalah dirinya. Hal itu dianggap keliru sehingga ia mengklarifikasi pernyataannya tersebut.

“Saya tidak pernah usir bapaknya Wahyu (Iksan,Red), bahkan saya yang coba menengahi persoalan itu kenapa saya sampai disebut ikut terlibat,” ujar Rifai kepada Zonasultra, Rabu (6/11/2019).

Pernyataan yang dilontarkan Iksan, menurut Iksan, telah merugikan dirinya. Ia mengaku, persoalan yang dialami Iksan tidak tidak diketahuinya. Sebab, tanah yang ditempati Iksan adalah milik iparnya, sehingga dirinya tidak punya kewenangan sama sekali.

“Saya perjelas tidak ada sedikit pun saya tahu kejadian pembokaran rumah itu, jelas saya dirugikan kalau nama saya dibawa-bawa,” tegasnya.

Sementara itu, Hamka, ipar Rifai membenarkan bahwa tidak ada keterlibatan Rifai dalam permasalahan tersebut. Kejadian itu berawal saat dirinya menyampaikan kepada tetangganya bahwa Iksan sudah tidak sejalan lagi, selama ini dirinya sudah menganggap Iksan bagian dari keluarga.

(Baca Juga : Beda Pilihan di Pilkades, Satu Rumah Warga di Kolut Dibongkar)

Namun di momen pilkades tersebut, ia mengaku kecewa dengan sikap iksan.

“Saya cuman minta bantu untuk tidak membagi suaranya, tapi ternyata tetap dia bagi. Sehingga saya merasa tidak dihargai,” terangnya.

Akibat perbuatan Iksan itu, dirinya tidak terima, sebab selama 15 tahun Iksan selalu ikut dengan keluarga besarnya. Namun momen pilkades tersebut, Iksan memperlihatkan sikap berbeda, dan ia merasa yang bersangkutan tidak tau terima kasih.

“Saya sudah angkat dia sebagai saudara, tapi kenapa sikapnya begitu. Penyampaian lewat tetangganya saya tidak suruh bongkar rumah, hanya minta disampaikan kenapa sudah tidak dengar kata-kata saya, lebih mendengar perkataan orang lain,” tutip Hamka kesal. (b)

 


Kontributor : Rusman
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini