Pemda Butur Akan Sertifikasi Beras Organik Kambowa

119
Plt Kepala Dinas Pertanian Butur Yusuf
Yusuf

ZONASULTRAM.COM, BURANGA – Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara melalui Dinas Pertanian dalam waktu dekat akan melakukan sertifikasi beras Kambowa.

Plt Kepala Dinas Pertanian Butur Yusuf
Yusuf

Plt Kepala Dinas Pertanian Butur Yusuf mengatakan, beras kambowa adalah salah satu pangan yang menjadi favorit masyarakat di Butur, bahkan di Sultra. Beras Kambowa merupakan beras organik dengan cita rasa enak.

“Kita mau klaim sebagai beras organik, harus ada lembaga resmi yang mengeluarkan itu (sertifikat), maka kami sedang berupaya agar beras Kambowa mendapatkan legalitas sebagai beras organik” kata dia saat ditemui di kantornya, Rabu (25/1/2017).

Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, bahwa beras organik memiliki nilai jual yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan beras biasa. Bahkan, pria lulusan Fakultas Pertanian UHO Kendari ini mengungkapkan, bahwa pasarnya pun bisa tembus ke luar negeri, sebab selain harum, makanan tersebut juga bermanfaat bagi kesehatan.

“Jadi, untuk makanan kesehatan sebenarnya.
Kalau dia dapat label organik, dia mahal. Orang bule kan mau makan organik. Kalau mahal, berarti dia ekonomis,” terangnya.

menurut Yusuf pemerintah setempat saat ini menghadapi tantangan dari petani sebab animo mereka t untuk menanam padi Kambowa menurun, bahkan beberapa petani telah mengalih fungsikan lahannya dengan tanaman lain.

Kendatipun demikian, Yusuf optimis bilamana sertifikat organik telah dikantongi, maka harga beras itu akan meningkat, sehingga petani akan kembali memfungsikan lahannya untuk menanam beras Kambowa.

“Ini yang harus kita kembalikan, supaya pasaran padi kambowa ini kita dapatkan pasarnya, dan nilai jualnya tinggi, sehingga orang berpikir bahwa lebih untung kita menanam padi kambowa walaupun masa tanamnya enam bulan,” ungkapnya.

Meski telah beralih fungsi, Yusuf mencatat masih ada sekitar seribu hektar lahan kering untuk menanam di sekitar Kecamatan Kambowa. Bahkan ia menambahkan, ada sekitar 150 hektar lahan yang saat ini digunakan menanam beras kambowa. Ia pun mendata, beras tersebut ada 19 varian, antara lain adalah Wakawondu, Wangkariri (merah), Wabhila (putih) dan lain sebagainya. (B)

 

Reporter : Irsan Rano
Editor : Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini