Pemda Muna dan LAN Teken MoU Akselerasi Pembangunan Inovasi Administrasi Negara

101
Pemda Muna dan LAN Teken MoU Akselerasi Pembangunan Inovasi Administrasi Negara
PENANDATANGAN MoU - Kepala LAN RI Adi Suryanto dan Bupati Muna LM Rusman Emba menandatangani MoU tentang akselerasi pembangunan inovasi administrasi negara di Aula Galampano Rujab Bupati Muna, Rabu (6/9/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)

Pemda Muna dan LAN Teken MoU Akselerasi Pembangunan Inovasi Administrasi Negara PENANDATANGAN MoU – Kepala LAN RI Adi Suryanto dan Bupati Muna LM Rusman Emba menandatangani MoU tentang akselerasi pembangunan inovasi administrasi negara di Aula Galampano Rujab Bupati Muna, Rabu (6/9/2017). (Kasman/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, RAHA – Pemerintah Daerah (Pemda) Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang akselerasi pembangunan inovasi administrasi negara untuk meningkatn inovasi dan kreatifitas Aparatus Sipil Negara (ASN) daerah setempat, di Aula Galampano, Rujab Bupati Muna, Rabu (6/9/2017).

Bupati Muna LM Rusman Emba dalam sambutannya mengatakan, penandatangan MoU itu diharapkan dapat memacu kepala SKPD, Camat dan Lurah dalam menciptakan inovasi baru di bidang penyelenggaran administrasi di masig-masing instansinya.

“Keberhasilan kita dalam menciptakan inovasi baru sangat ditentukan oleh kemampuan kita untuk menggerakkan seluruh perangkat yang ada di masing-masing SKPD,” kata mantan Ketua DPRD Sultra ini.

Dia menilai, saat ini banyak Kabupaten/Kota yang bergantung Anggaran Pendapadan dan Belanja Daerah (APBD) bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Padahal, menteri keuangan sudah menyatakan bahwa penggelonotran anggaran itu tidak statis atau bukan harga mati. Katanya, nilai DAU yang turun ke daerah bisa saja berubah tergantung kebijakan pemerintah pusat.

Untuk itu, Rusman meminta agar semua pejabat di jajarannya segera melakukan pembenahan di lini administrasi dengan melaiharkan inovasi baru yang mampu menghasilkan pundi-pundi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bukannya menggantungkan harapannya pada dana DAU ataupun DAK.

Dia menambahkan, untuk DAK di Muna itu berkurang di tahun 2017 ini sebesar 11 Miliar atau sekitar 4 persen dan untuk perubahan ini tidak ada sama sekali. Olehnya itu, kreatifitas dan inovasi menjadi tumpuan bahwa DAU dan DAK yang selama ini diharapkan untuk menggerakkan pembangunan semakin hari semakin berkurang.

“Ingat, inovasi bukan lagi sebagai alternatif tetapi sudah menjadi jalur utama yang harus di tempuh untuk meningkatkan daya saing daerah dan bangsa,” katanya.

Rusman menilai, laboratorium inovasi secara logis merupakan kerangka kerja birokrasi untuk mewujudkan pelayanan prima terhadap masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkompeten dan profesional.

Di tempat yang sama, Kepala LAN RI Adi Suryanto berharap, MoU yang telah disepakati iitu dapat mendatangkan manfaat positif bagi Pemda Muna. Karena menurutnya, kerjasama ini diprakarsai atas dasar keinginan yang mendalam, kuat dari dalam diri masing-masing.

“Sebagai ASN atau PNS, tentu kita punya tugas dan kewajiban yang pokok yaitu bagaimana kita bisa memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Kata dia, tantangan ASN ke depan ini sungguh luar biasa. Mulai dari level global, tingkat kompetisi administrasi juga dihadapkan dengan masalah-masalah yang sederhana.

“Jadi daya saing kita ini turun dan indeks inovasi kita masih jauh dari rangking yang belum menggembirakan. Meskipun ada beberapa hal yang yang menggembirakan contohnya di bagian pariwisata,” katanya. (C)

 

Reporter: Kasman
Editor: Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini