Penari Asal Yogyakarta Kolaborasi dengan Penari Kolaka Tampilkan “Cinta Sedarah”

217
Penari Asal Yogyakarta Kolaborasi dengan Penari Kolaka Tampilkan
PERTUNJUKKAN TARI - Oki Bima Reza (20), penari asal Yogyakarta yang sepak terjangnya sudah mendunia, menggandeng Dina Kristiana (32), pendiri sanggar Mekongga Art di Kabupaten Kolaka menampilkan pertunjukan tari bertajuk "Cinta Terlarang" di Museum Negeri Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (21/8/2016) malam. (MUHLIS/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Oki Bima Reza (20), penari asal Yogyakarta yang sepak terjangnya sudah mendunia, menggandeng Dina Kristiana (32), pendiri sanggar Mekongga Art di Kabupaten Kolaka menampilkan pertunjukan tari bertajuk “Cinta Sedarah” di Museum Negeri Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (21/8/2016) malam.

Direktur Eksekutif Idea Project, Ari, sekaligus penyelenggara pentas tari ini mengungkapkan, tari kreasi dengan judul Cinta Sedarah yang dibawakan oleh Reza dan Dina terinspirasi dari Kali Merah yang ada di Desa Sabilambo Kabupaten Kolaka.

“Di Kali Merah itu kan konon ada kisah cinta Sedarah antara dua orang bersaudara, nah dari situlah inspirasi mereka membuat karya ini,” ungkap Ari ditemui usai pertunjukan berlangsung.

Dari pantauan ZONASULTRA.COM, terlihat Reza dan Dina dengan lentur menggerakkan tubuh mereka. Ada gerakan keduanya yang hendak saling merangkul, namun seakan ada sekat.

Dina yang ditemui setelah menari mengungkapkan jika gerakan itu merupakan simbol dari hubungan cinta Sedarah .

“Jadi hubungan cinta sedarah itu memang Sedarah g, baik dari sisi agama ataupun budaya, pesan itu yang hendak kami sampaikan ke penonton,” tutur Dina.

Usai mementaskan tari Cinta Sedarah bersama Dina, Oki Bima Reza pun tampil solo dengan membawakan tari Angslup.

Mahasiswa semester VII Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini mengungkapkan, tari dengan judul Angslup yang dibawakannya itu terinspirasi dari kehidupan pribadinya.

“Angslup ini kan dari bahasa Jawa, yang artinya merasuk, jadi saya merasa seni tari ini sudah merasuk ke dalam jiwa saya. Nah itulah yang menjadi ilham untuk saya membuat karya tersebut,” tutup Reza.

Pertunjukan seni tari ini ditonton berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, serta seniman ataupun sastrawan Kota Kendari. Mereka semua terlihat tidak pernah beranjak dari tempat duduknya hingga pertunjukan selesai. (B)

 

Reporter: Lukman Budianto
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini