Penemuan Mayat di Baubau, Lambat Dievakuasi

265
Penemuan Mayat di Baubau, Lambat Dievakuasi
JENAZAH - Jenazah seorang warga Desa Barangka, Kabupaten Buton ditemukan di dalam mobil pikap di bilangan Pasar Wameo, Kota Baubau, tepatnya pelataran Islamic Center, Sabtu (16/5/2020) sekira pukul 11.30 Wita. (Risno Mawandili/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,BAUBAU – Warga di bilangan Pasar Wameo, Kota Baubau, Sulawesi Tengara (Sultra) digegerkan penemuan mayat yang diduga terpapar Covid-19, pada Sabtu (16/5/2020) sekira pukul 11.30 Wita. Evakuasi mayat beridentitas Sahyudin (67), warga Desa Barangka, Kabupaten Buton itu dinilai lamban dilakukan.

Hal ini diungkapkan Anggota DPRD Kota Baubau dari Fraksi Gerindra Sejahtera, La Ode Abdul Tamim saat dilokasi kejadian. Menutut dia Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Baubau kurang becus, harus dievaluasi.

“Ini yang menjadi masalah. Saya tadi sejak mengetahui kejadian ini, saya langsung ke sini. Sudah tiga jam saya ada di sini. Ini harusnya cepat ditangani,” ucapnya dengan nada geram.

Tim medis datang setelah tiga jam petugas kepolisian berada di lapangan. Bahkan pantauan zonasultra.id, Abdul Tamim terlihat geram dan meninggikan suara saat menelpon kepala dinas kesehatan karena masalah lambannya penanganan tersebut.

Menurut Direktur Umum (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Baubau, dr Nuraeni Djawa, keterlambatan penjemputan kemungkinan disebabkan karena tim evakuasi gugus tugas penganan Covid-19 belum terbentuk, sehingga ada kesan saling harap di sana. Seharusnya itu dikerjakan oleh tim evakuasi, namun karena inisiatif, Nuraeni Djawa, menghubungi petugas medis RSUD.

“Sebenarnya itu inisiatif dari rumah sakit untuk menjemput, karena yang harus jemput itu adalah tim evakuasi dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Baubau,” jalas dia lewat telepon.

Kata Nuraeni Djawa, proses penjemputan tidak begitu lama. Dia yang waktu itu ada di lokasi kejadian langsung menelpon petugas medis dan meminta mereka bersiap-siap lalu menuju lapangan menggunakan mobil jenazah dengan alat pelindung diri (APD) lengkap.

Di pihak lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Baubau, Muslimin Hibali, membenarkan bahwa tim evakuasi gugus tugas penanganan Covid-19 belum terbentuk. Dia sendiri mengaku ada miskomunikasi sehingga tim tersebut belum terbentuk. Kini tim evakuasi itu sudah direkrut.

“Tadi kita sudah buat draftnya, koordinatornya dari BPBD. Antara lain, pasukan evakuasi jenazah 4 orang dari orang pemakaman dan dibantu BPBD 4 orang juga, dari TNI dan Polri kita libatkan untuk keamanan, Pol PP, jumlah semuanya personilnya ada 12 orang,” jelas Muslimin.

Tugas tim ini yakni mengevakuasi jenazah yang diduga tertular Covid-19, dan menguburkan jenazah. Mereka bakal dibekali standar operasional prosedur penanganan pasien Covid-19.

Untuk diketahui, seorang pria pada Sabtu ditemukan tewas di mobil pikapnya di bilangan Pasar Wameo, pelataran Islamic Center. Dia merupakan warga Kelurahan Barangka, Kabupaten Buton yang sehari-hari beraktivitas di Kabupaten Muna. Pria itu sempat dievakuasi di RSUD Kota Baubau untuk diautopsi, namun pihak keluarga tidak mengizinkan. (B)

 


Kontributor : Risno Mawandili
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini