Penerapan Jam Malam oleh Pemkot Kendari Dinilai Sangat Tepat

408
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Ramadhan Tosepu
Ramadhan Tosepu

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Penerapan pembatasan aktivitas malam hari mulai pukul 22.00 sampai pukul 04.00 dijalankan mulai Kamis (10/9/2020) seiring berlakunya Peraturan Wali Kota Kendari nomor 47 tahun 2020.

Ahli Epidemiologi Universitas Halu Oleo (UHO) Ramadhan Tosepu menilai langkah yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari itu sangat tepat. Menurut dia, pukul 22.00 itu adalah saat yang baik untuk istirahat.

“Secara imun butuh waktu untuk istirahat. Itu waktu yang paling baik kepada kita untuk istirahat. Kalau kita memiliki waktu yang baik untuk istirahat, daya tahan tubuh kita bagus untuk esok harinya. Itu dari segi imunitas,” ujar Ramadhan Tosepu saat dihubungi melalui telepon, Kamis (10/9/2020).

Pemilihan waktu oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, kata dia persis yang dilakukan di Negara Thailand. Sejak, wabah virus Corona merebak, negara itu menerapkan pembatasan ketika banyak alternatif pengendalian Covid-19 diterapkan.

BACA JUGA :  Mentan Amran Ajak Insan Pertanian Sultra Lanjutkan Swasembada

Hal itu, dinilai efektif karena mampu menurunkan angka kasus penyakit yang disebabkan virus Corona jenis SarsCoV-2 itu sampai ke angka nol. Asalkan saja, penerapan jam malam tersebut dibarengi dengan kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat.

“Jangan kita merasa tidak ada gunanya, tidak ada manfaatnya, tapi itu sangat bermanfaat untuk imunitas, daya tahan tubuh kita. Itu prinsip yang harus kita laksanakan untuk semua masyarakat,” tuturnya.

Pembatasan aktivitas di malam hari yang diberlakukan Pemerintah Kota Kendari, bagi dia, adalah tambahan protokol kesehatan yang telah dijelaskan. Misalnya menjaga jarak, penggunaan masker di manapun serta mencuci tangan dengan air mengalir.

BACA JUGA :  HKTI Sultra Silaturahmi di Pondok Pesantren Shohibul Quran Kendari

“Jadi jangan kita abai, mentang-mentang ada pembatasan jam malam tapi kita masa bodoh dengan protokol kesehatan itu. Justru dengan ini akan kita semakin perketat pergerakan kita, kalau tidak penting jangan bertemu, ada alat komunikasi yang bisa kita lakukan,” tegas dia.

Ramadhan meminta masyarakat disiplin, patuh dan bersabar sampai akhir tahun ini menjalani aturan pemerintah. Jika itu dilakukan, Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmas) UHO ini meyakini, bencana Corona ini akan cepat hilang.

“Jangan kita selalu mengharapkan adanya vaksin, bahwa kalau ada vaksin kita akan bebas, jangan lupa vaksin itu bukan segala-galanya, tetapi dengan kepatuhan kita terhadap protokol kesehatan Corona ini bisa kita menekan penyebarannya,” tukas dia. (B)

 


Reporter: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini