Pengamat Pendidikan Minta Program Pendidikan Calon Kada Jangan Jadi Jualan Politik

98
Pengamat Pendidikan Minta Program Pendidikan Calon Kada Jangan Jadi Jualan Politik
BEDAH RUMAH - Pasangan calon walikota Muhammad Zayat Kaimoeddin - Suri Syahriah Mahmud (Derik-Syahriah) menggelar diskusi bedah program calon walikota Kendari, di Kedai Kopi Kita, Rabu (12/10/2016). Profesor Barlian yang hadir turut memberikan kritik bidang pendidikan. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)
Pengamat Pendidikan Minta Program Pendidikan Calon Kada Jangan Jadi Jualan Politik
BEDAH PROGRAM – Pasangan calon walikota Muhammad Zayat Kaimoeddin – Suri Syahriah Mahmud (Derik-Syahriah) menggelar diskusi bedah program calon walikota Kendari, di Kedai Kopi Kita, Rabu (12/10/2016). Profesor Barlian yang hadir turut memberikan kritik bidang pendidikan. (Muhamad Taslim Dalma/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pasangan calon walikota Muhammad Zayat Kaimoeddin – Suri Syahriah Mahmud (Derik-Syahriah) menggelar diskusi bedah program calon walikota Kendari, di Kedai Kopi Kita, Rabu (12/10/2016). Sejumlah pakar, profesor, dan pelaku usaha hadir dalam pertemuan tersebut.

Salah satu yang hadir Profesor Barlian dari Universitas Halu Oleo (UHO). Mantan Dekan FKIP UHO tersebut memberikan masukan dan mengoreksi program Derik-Syahriah dalam bidang pendidikan.

Barlian mengatakan Derik-Syahriah harus hati-hati dengan kata pendidikan gratis sebab dimanapun pendidikan tidak ada yang gratis. Di negara paling maju dan kaya sekalipun pendidikan tetap tidak  dapat digratiskan.

“Wacana pendidikan gratis biasanya hanya digunakan sebagai jualan politik jelang pemilu. Sebab memang pendidikan gratis susah diaplikasikan,” kata Barlian.

Menurut Barlian, pendidikan harus menjadi perhatian utama setiap pemimpin ke depan. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kemajuan bidang pendidikannya bukan politik, militer, geografis, sumber daya alam dan lain sebagainya.

Pendidikan merupakan kunci utama meningkatkan sumber daya manusia. Contoh nyata Singapura yang wilayahnya kecil dan tidak memiliki sumber daya alam tapi karena serius dalam mengembangkan sumber daya manusia akhirnya bisa menjadi negara maju.

Barlian mengungkapkan dalam dunia pendidikan saat ini ada aroma yang tidak sedap. Misalnya ada kejadian anak yang akan masuk mendaftar sekolah harus menyertakan bukti pembayan pajak bumi dan bangunan (PBB).

“Itu PBB urusan orang tua, jangan anak-anak juga harus mengurus itu. Ini harap jadi perhatian pa Derik,” ujar Barlian.

Selain itu, yang paling marak adalah mutasi guru karena pada saat pemilu tidak sejalan dengan kepala daerah yang terpilih. Diharapkan walikota Kendari ke depan tidak rajin mengadakan mutasi sebab kondisi itu sangat memprihatinkan bagi para guru-guru yang seharusnya hanya fokus mengajar dan tak terganggu dengan aktivitas politik.

“Soal janji-janji politik ada dua hal yang perlu diperhatikan. Ada Pilkada dan ada Pil KB (Keluarga Berencana). Pilkada itu kalau jadi pasti lupa tapi pil KB kalau lupa pasti jadi,” ungkap Barlian yang disambut gelak tawa peserta diskusi.  (B)

 

Reporter Muhamad Taslim Dalma
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini