Perangi Stunting, Direktur Poltekkes Kendari Ajak Masyarakat Terapkan PHBS

305
Direktur Poltekes Askrening
Askrening

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi momok menakutkan para ibu-ibu.

Melalui momen Hari Kesehatan Nasional (HKN), Direktur Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kendari, Askrening mengajak masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) demi mencegah terjadinya stunting.

“Peran aktif keluarga dan komunitas untuk mengubah perilaku dan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat di lingkungannya menjadi kunci utama pencegahan stunting,” ungkap Askrening, Jumat (29/11/2019).

Untuk memerangi stunting, Askrening memberikan dua skema, pertama intervensi spesifik atau gizi dengan memberikan makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak, suplemen gizi, pemberian tablet tambah darah, serta konsultasi. Kemudian yang kedua melakukan intervensi sensitif atau nongizi seperti penyediaan sanitasi dan air yang bersih, lumbung pangan, alokasi dana desa, edukasi, dan sosialisasi.

(Baca Juga : 623 Lulusan Poltekkes Kendari Diharapkan Mampu Tingkatkan Layanan Kesehatan)

Hal itu disampaikan oleh Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, Askrening saat memperingati hari kesehatan nasional (HKS) ke-55 yang di gelar di kampus tersebut, Jumat (29/11).

Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari, Askrening mengatakan dalam memperingati HKN, pihaknya mengajak masyarakat agar memiliki budaya hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan perilaku yang kurang sehat, terutama di lingkup kampus itu.

“Untuk menghasilkan generasi yang unggul dan sehat kita memberikan informasi pada masyarakat tentang PHBS agar mereka bisa merubah perilakunya, karena sekarang isu kesehatan yang harus kita fokuskan salah satunya adalah angka stunting,” katanya.

(Baca Juga : Poltekkes Kendari Juara 1 Peserta Pameran Terhijau)

Askrening juga mengungkapkan saat ini pihaknya terus rutin melakukan kegiatan sosial, seperti pengabdian kepada masyarakat (Pengabmas) yang wajib dilaksanakan oleh dosen maupun mahasiswa, menurutnya upaya itu dapat menurunkan angka stunting.

“Kita bisa menurunkan angka stunting dan meningkatkan harapan hidup dengan cara mengajarkan pola hidup sehat kepada usia-usia lansia agar lebih produktif lagi untuk diri sendiri maupun di masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, langkah lainnya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting adalah dengan memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara berperilaku hidup sehat dengan melakukan penyuluhan dan praktek langsung ke masyarakat. (C)

 


Penulis:M1
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini