Perjuangan PB KME Konut di Kejuaraan Open Djarum Sirnas 2017 Kandas

146
Perjuangan PB KME Konut di Kejuaraan Open Djarum Sirnas 2017 Kandas
DJARUM SIRNAS 2017-Terlihat Pemain PB KME asal Kabupaten Konawe Utara (Konut) melangsungkan pertandingan dikejuaraan open djarum sirkuit nasional (Sirnas) 2017 Se-indonesia bertempat di Balikpapan Kalimantan Timur. (Jefri/ZONASULTRA.COM)
Perjuangan PB KME Konut di Kejuaraan Open Djarum Sirnas 2017 Kandas
DJARUM SIRNAS 2017-Terlihat Pemain PB KME asal Kabupaten Konawe Utara (Konut) melangsungkan pertandingan dikejuaraan open djarum sirkuit nasional (Sirnas) 2017 Se-indonesia bertempat di Balikpapan Kalimantan Timur. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Perjuangan pemain muda asal taruna Persatuan Bulutangkis (PB) Konawe Mineral Engineering (KME) Kabupaten Konawe Utara (Konut) menuju semi final Kejuaraan Open Djarum Sirnas 2017 kandas.

Rikha Devita, pemain tunggal taruna putri PB KME Konut harus mengubur impiannya masuk semi final setelah dikalahkan pemain asal PB Jaya Raya, yang merupakan anak asuhan pemain bulutangkis dunia Alan Budikusuma-Susi Susanti dengan skor 21-15 dan 21-17.

“Ini langkah awal saya untuk terus meraih kesuksesan di dunia bulutangkis dengan masuk di 8 besar dan melawan anak asuhan pemain dunia merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Tidak ada kata-kata putus asa,” kata Rikha Devita usai melangsungkan pertandingan 8 besar, Jumat (30/3/2017).

Tak hanya Rikha, pemain PB KME lainnya Yuni Kartika yang juga berlaga di tunggal putri terhenti melaju ke 8 besar setelah PB Eksis asal Jakarta mengalahkannya dengan skor 21-18 dan 21-19. Serta diganda putri Sisi-Yuni Karita dari PB KME kembali menanggung kekalahan di 16 besar setelah ditumbangkan pemain PB Eksis dengan poin 21-14 dan 21-18.

Pelatih PB KME Asdar Sula mengatakan, apa yang telah dilakukan para pemainnya merupakan hal yang luar biasa dan patut diberi apresiasi besar. Pasalnya, selain dengan kondisi yang minim fasilitas dan tanpa bantuan pemerintah para peserta ini mampu mengharumkan nama Sultra berlaga di turnamen kelas nasional.

“Kami satu-satunya yan mewakili Sultra, dengan level tingkat lokal kami bisa bersaing dengan pemain kelas nasional. Ini yang harus jadi catatan kita,” ujarnya.

Sementara itu, pendiri PB KME yang juga Ketua PBSI Konut Muhardi Mustafa mengungkapkan dengan berakhirnya perjuangan anak binaanya itu dirinya akan terus meningkatkan motivasi semangat mereka di dunia bulutangkis. Menurutnya tak ada kesuksesan yang tak diawali dengan perjuangan keras.

“Di pertandingan ini akan menjadi pelajaran besar buat kita. Saya yakin cepat atau lambat kita akan berada di posisi paling atas, tinggal dukungan dari segala pihak saja,” ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap pada Kejuaraan Sirinas yang akan dihelat pada April mendatang di Semarang bisa mendapat dukungan penuh baik dari pemerintah provinsi, kabupaten, PBSI dan KONI demi kemajuan dunia bulutangkis di Sultra. (B)

 

Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini