Peserta Sail Wonderful Indonesia “Cuci Mata” Di Tanah Merah

281
Peserta Sail Wonderful Indonesia
PENYAMBUTAN - Suasana penjemputan Peserta Wonderful Sail 2 Indonesia di pelabuhan Desa Koepisino Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (13/8/2017).(Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

Peserta Sail Wonderful Indonesia "Cuci Mata" Di Tanah Merah PENYAMBUTAN – Suasana penjemputan Peserta Wonderful Sail 2 Indonesia di pelabuhan Desa Koepisino Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (13/8/2017). (Irsan Rano/ZONASULTRA.COM)

 

ZONASULTRA.COM, BURANGA – Usai menikmati berbagai keindahan wisata alam dan budaya wilayah Kecamatan Kulisusu, para peserta Wonderful Sail 2 Indonesia mengunjungi sejumlah tempat menarik di Desa Koepisino atau tanah merah.

Dengan menggunakan dua buah kapal warga, para wisatawan menyeberangi pulau tanah merah. Di desa itu, terbentang luas hutan manggrove dan pemandangan menarik pantai sebelah timur, yang oleh warga setempat biasa menyebutnya pantai kontara.

Setibanya di pemukiman warga, para turis disambut hangat oleh masyarakat, anak-anak sekolah, yang dipimpin langsung oleh kepala desa. Usai salam-salaman, para tamu asing digiring menuju kantor desa.

Sepanjang perjalanan, para tamu asing itu menyaksikan bersihnya lingkungan, dengan deretan tempat sampah di tiap-tiap rumah. Kepala Desa Koepisino Laode Lukman menuturkan, pemasangan tong sampah di halaman rumah ini bersifat wajib di desanya, dan kebersihan lingkungan itu telah menjadi agenda rutin.

“Jadi, tempat sampah ini wajib, tujuannya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Ada jumat bersih, itu adalah gerakan ibu PKK,” kata Lukman di Desa Koepisino, Minggu (13/8/2017).

Di desa itu, wisatawan disuguhi jamuan makanan khas daerah diantaranya kepiting, siput, cumi, udang, yang olah dengan cara tradisional. Pada kesempatan itu, mereka mengunjungi beberapa tempat yang cukup menarik, antara lain pantai kontara, hutan manggrove, serta proses penumbukan padi ladang dengan menggunakan lesung.

Salah seorang anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Cabang Buton Utara yang mendampingi wisatawan Maksum Roy mengungkapkan bahwa para turis sangat senang berkunjung di desa itu.

“Manggrove menarik, sambutannya bagus, masyarakatnya ramah-ramah, mungkin akan datang walaupun bukan jadwal sail, kulinernya mereka senang, diolah secara tradisional, kemudian kerang-kerangan, mereka suka,” ungkap Maksum. (B)

 

Reporter: Irsan Rano
Editor Tahir Ose

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini