ZONASULTRA.COM, KENDARI – Belum lama ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, Muhajir Effendy mengeluarkan wacana untuk pemberlakuan dua jenis rapor bagi peserta didik yang menjalani masa 12 tahun wajib belajar, yang dimaksudkan untuk menyukseskan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di setiap satuan pendidikan.
Menanggapi hal tersebut, ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdul Halim Momo mengaku mendukung usulan tersebut, apalagi program tersebut sengaja di rancang untuk menyukseskan program PPK.
“Ini sangat menarik. Menariknya itu, di satu sisi peserta didik itu dipantau bagaimana perkembangan akademiknya. Sedangkan disisi lain, karakter yang dimaksud, yakni catatan perilaku peserta didik. Ini sangat bagus,” ungkapnya, Rabu (18/10/2017).
Ungkapnya, peserta didik adalah pemimpin masa depan. Kesuksesan seorang peserta didik, tidak hanya ditentukan oleh prestasi akademik, tetapi juga dari karakter masing-masing peserta didik. Untuk itu, sedini mungkin karakter peserta didiki harus dibentuk, demi menjadi pribadi yang lebih sukses dimasa mendatang.
“Untuk kesuksesan peserta didik itu, nilai kognitif hanya 20 persen. Sedang 80 persen sukses peserta didik ditentukan oleh kecerdasan emosional dan spiritual,” jelasnya.
Untuk diketahui, dua rapor yang dimaksud tersebut yakni rapor nilai akademik dan rapor pengembangan karakter. Rapor pengembangan karakter nantinya yang akan menjadi tolak ukur penilaian kompetensi. (B)
Reporter : Sri Rahayu
Editor : Tahir Ose
