PHL RSUD Konut Desak Pemda Naikkan Honor

97
Ilustrasi
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sejumlah staf Pegawai Harian Lepas (PHL) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggra (Sultra) meminta pemerintah daerah (Pemda) setempat untuk menaikkan honor mereka. Hal itu disuarakan menyusul tingginya tingkat pelayanan kesehatan masyarakat yang dilakukan para tenaga honorer itu, namun upah yang diterima tidak seimbang atau terbilang minim.

Ilustrasi
Ilustrasi

Salah satu tenaga honorer RSUD Konut yang enggan disebutkan namanya
menuturkan, sekitar 200 tenaga honorer yang berada di lingkup RSUD Konut yang berasal dari berbagai daerah membutuhkan perhatian pemerintah setempat mengenai finansial.

Pasalnya, upah yang diterima perbulan Rp 300 perbulan yang dibayarkan tiap triwulan sekali, terbilang sangat minim mengingat biaya kebutuhan hidup semakin meningkat.

“Sudah 5 tahun saya mengabdikan diri di RSUD Konut, kalau untuk gaji lancar pembayarannya cuma kami berharap bisa dinaikkan gaji kami. Karena kalau hanya berharap gaji pertriwulanya Rp 900 ribu itu sangat kurang, soalnya kita hidup di daerah orang. Mana kita butuh makan dan lain sebagainya,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (6/10/2016).

Tak hanya itu, dirinya juga berharap pemerintah Konut dapat membayar insentif para honorer RSUD Konut sebesar Rp 300 ribu perbulan tepat waktu.

“Kami juga berharap besar pembayaran insentif kami bisa dibayar tepat waktu bersamaan honor kami. Supaya biar sedikit kami bisa rasakan gaji kami,” terangnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi B DPRD Konut, Safrin yang dihubungi melalui via telefon mengatakan, akan segera mendorong persoalan tersebut ke pemerintah daerah agar honor para Pegawai Harian Lepas di RSUD Konut segera dinaikkan.

“Seharusnya ini dari kemarin teman-teman di RSUD Konut bisa cepat usulkan. Kalau untuk di pembahasan anggara tahun ini jelas belum bisa karena sudah terlambat. Mana lagi kita tau sendiri anggaran kita di pangkas sekitar 50 miliar. Tapi di 2017, ini akan jadi prioritas,” ucapnya.

Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini mengaku sangat prihatin dengan upah para tenaga honorer yang terbilang sangat minim.

“Ini memang kalau kita lihat honor para PHL RSUD Konut satandar UMR saja tidak cukup. Sementara mereka ini melayani masyarakat 1×24 jam berobat. Ini harus kita perhatikan dan utamakan,” tutupnya. (B)

 

Reporter : Jefri Ibnu
Editor     : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini